POSTINGNEWS.ID --- Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) akhirnya mengambil langkah tegas setelah skandal naturalisasi tujuh pemain asing mengguncang dunia sepak bola Negeri Jiran.
Federasi resmi menunjuk mantan Ketua Mahkamah Agung Malaysia, Tun Md Raus Sharif, sebagai ketua komite independen yang akan memimpin penyelidikan atas dugaan manipulasi dokumen pemain naturalisasi.
Langkah besar ini diambil sebagai bentuk komitmen FAM untuk menegakkan integritas dan transparansi, setelah mereka serta tujuh pemain keturunan Malaysia dijatuhi sanksi berat oleh FIFA.
Tugas Berat Komite Independen
Dalam pernyataan resminya, FAM menegaskan bahwa pembentukan komite independen ini bertujuan agar penyelidikan berlangsung tanpa intervensi internal.
“Persatuan Sepakbola Malaysia (FAM) hari ini mengumumkan penunjukan mantan Ketua Mahkamah Agung, Tun Md Raus Sharif, sebagai ketua komite independen untuk menyelidiki masalah dokumentasi yang melibatkan tujuh pemain keturunan Harimau Malaya,” tulis FAM dalam keterangan resminya.
FAM menegaskan bahwa proses penyelidikan akan dilakukan secara adil, profesional, dan komprehensif.
Tidak ada satu pun pejabat aktif dari FAM yang terlibat dalam proses ini, demi memastikan objektivitas penuh.
“Komite ini dibentuk tanpa melibatkan siapa pun dari FAM agar investigasi berjalan transparan dan profesional,” ujar Wakil Presiden FAM, Dato' S. Sivasundaram.
BACA JUGA:Main Sepak Bola Saat Kunjungan Ke NTT, Jokowi: Saya Senang dan Gembira!
Dipimpin Sosok Berpengalaman
Penunjukan Tun Md Raus Sharif yang kini berusia 74 tahun dianggap langkah strategis.
Dengan pengalaman panjang sebagai Ketua Mahkamah Agung Malaysia, FAM yakin sosoknya mampu mengurai benang kusut di balik skandal ini.
Federasi berharap hasil penyelidikan nanti akan memberikan kejelasan menyeluruh terkait dugaan pelanggaran regulasi naturalisasi.
“Dengan kredibilitas dan pengalaman luasnya, kami berharap Tun Md Raus bersama tim independen yang akan dibentuknya bisa melakukan investigasi secara mendalam dan tuntas,” tambah pernyataan FAM.