Shin akan berhadapan dengan para pemain yang dulu ia bentuk sendiri.
Dari Pratama Arhan, Marselino, Elkan Baggott, hingga Asnawi, semuanya pernah merasakan kerasnya latihan Shin — dan kini bisa jadi lawan yang ingin “membalas” secara sportif di lapangan.
Selain itu, rivalitas publik juga bakal memanas.
Fans Indonesia tentu akan berkonflik batin: di satu sisi menghormati Shin sebagai “arsitek kebangkitan Garuda”, tapi di sisi lain siap “meneriakinya” sebagai musuh di lapangan.
“Kalau Shin Tae-yong benar ke Thailand, itu bukan cuma transfer pelatih, tapi juga transfer filosofi sepak bola ASEAN,” tulis media Korea Sports Chosun.
BACA JUGA:Bawa Indonesia Menang Lawan Negara Kelahirannya Sendiri, Ini Perjalanan Karir Shin Tae-yong
4. Alasan Thailand Cocok untuk Shin Tae-yong
Kenapa banyak analis menilai Thailand bisa cocok untuk STY?
Kualitas teknis pemain Thailand sangat tinggi. Mereka punya skill alami yang bisa dikombinasikan dengan etos kerja keras ala Shin.
Fasilitas dan infrastruktur di Thailand jauh lebih baik dari kebanyakan negara ASEAN — cocok untuk pelatih yang mengutamakan detail latihan dan teknologi.
Ambisi FAT yang ingin mengembalikan kejayaan Asia mereka sejalan dengan visi Shin membangun tim modern dan kompetitif.
Dengan pondasi kuat itu, Shin bisa membawa Thailand lebih stabil secara taktik dan mental di level Asia.
BACA JUGA:Shin Tae-yong: Pemimpin yang Berpotensi Mengangkat Prestasi Timnas Indonesia ke Tingkat Lebih Tinggi
5. Peluang Besar, Risiko Sama Besarnya
Jika Shin Tae-yong benar-benar menukangi Timnas Thailand, dunia sepak bola Asia Tenggara akan berubah drastis.
Bukan cuma dari sisi prestasi, tapi juga dari pergeseran gaya bermain dan rivalitas regional.
Thailand akan mendapat pelatih dengan visi modern dan mental juara, sementara Indonesia mungkin kehilangan sosok yang paling berpengaruh dalam dekade terakhir.
Namun seperti kata Shin sendiri: