JAKARTA, PostingNews.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sedang tancap gas mempercepat aliran belanja publik di daerahnya. Ia mengumumkan niat itu lewat video singkat di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Senin, 20 Oktober 2025. Dengan gaya khasnya yang kalem tapi tegas, Dedi memastikan pemerintah provinsi akan kembali membuka keran belanja untuk kebutuhan masyarakat.
“Hari ini Provinsi Jawa Barat mendorong kembali ruang belanja publik terus ditingkatkan, karena itu yang jadi kebutuhan dasarnya. Sehingga, sektor ruang publik, ruang belanja untuk kebutuhan publiknya, kami membuka pintu yang selebar-lebarnya untuk mengalir terus dari kas Provinsi Jawa Barat,” kata Dedi.
Dedi menjelaskan, saat ini kas provinsi menyimpan Rp 2,5 triliun. Tapi kebutuhan belanja daerah dengan penduduk terbesar di Indonesia itu mencapai Rp 7,5 triliun hingga Desember 2025. Harapannya, pendapatan bisa menembus Rp 6,6 triliun sebelum tahun berganti. Ia ingin ekonomi daerah bergerak lebih cepat tanpa menabrak aturan fiskal.
Mantan Bupati Purwakarta yang dikenal ceplas-ceplos itu menegaskan, pengeluaran barang dan jasa untuk internal birokrasi bakal diatur ketat. “Kami hanya akan mengeluarkan hal-hal yang dianggap menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Itulah standardisasi layanan yang kami lakukan,” ujarnya.
BACA JUGA:Prabowo Mau Duit Rampasan Korupsi CPO Disulap Jadi Beasiswa LPDP
Dedi juga mengingatkan bawahannya agar disiplin mengelola anggaran. Ia tidak ingin Jawa Barat terus punya Silpa besar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Menengok ke belakang, sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) per tahun untuk Provinsi Jawa Barat mencapai Rp 1,7 triliun. Tahun ini, Dedi menargetkan Silpa Provinsi Jawa Barat bisa di bawah Rp 100 miliar,” katanya.
Meski ambisius menekan sisa anggaran, Dedi mengaku tetap berhati-hati. “Kami berharap bahkan silpa-nya di bawah 50 atau 20 tetapi prinsip kehati-hatian harus tetap kami lakukan agar kasnya itu tidak terlalu kosong, karena takut ada pristiwa-peristiwa penting untuk diantisipasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga sempat menepuk dada dengan bangga. Ia senang karena Jawa Barat baru saja dinobatkan Kementerian Dalam Negeri sebagai provinsi dengan pengelolaan keuangan terbaik di Indonesia.
“Terima kasih kepada seluruh warga Jawa Barat, seluruh aparat pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bekerja dengan baik,” katanya.
BACA JUGA:Prabowo Mau Duit Rampasan Korupsi CPO Disulap Jadi Beasiswa LPDP
Dengan gaya khasnya yang sering diselipi humor rakyat, Dedi seolah ingin menegaskan bahwa uang daerah bukan untuk disimpan di kas, tapi untuk mengalir kembali ke masyarakat. Namun, ia juga tidak mau Jawa Barat bangkrut gara-gara “kalap belanja.” Ia ingin uang rakyat berputar, tapi tetap dalam kendali.