POSTINGNEWS.ID - Badan Gizi Nasional (BGN) akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah maraknya kasus keracunan di Bandung Barat.
Pemerintah menilai penyebab utama berasal dari pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) oleh pihak pengelola.
Dalam dua bulan terakhir, tercatat lebih dari 500 pelajar di Cisarua mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
BACA JUGA:Bappenas: Kebebasan Akademik Harus Jadi Mainstream Kebijakan
Insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran publik terhadap kualitas dan pengawasan distribusi makanan.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan hasil investigasi menunjukkan adanya kesalahan teknis dalam proses pengolahan makanan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pelanggaran SOP ini menyebabkan bahan makanan cepat basi sebelum sampai ke tangan siswa.
BACA JUGA:Bukan Cuma Noel yang Kena, KPK Siap Buru Siapa pun yang Kecipratan Duit Korupsi Kemnaker
“Dari hasil pemeriksaan, hampir semua kasus di Bandung Barat disebabkan oleh ketidaktaatan terhadap SOP pengolahan,” ujar Dadan di Bandung, Sabtu (18/10/2025).
Menurut Dadan, sejumlah makanan diketahui diolah menggunakan bahan baku yang tidak segar. Akibatnya, banyak siswa mengeluh sakit perut, pusing, hingga mual usai menyantap hidangan tersebut.
BGN kini berencana memperketat pengawasan dapur penyedia makanan MBG, terutama dalam hal penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman. Lembaga itu juga akan memberikan pelatihan tambahan bagi tenaga pengelola gizi di daerah.
BACA JUGA:Prabowo Bilang Rp10 Ribu Cukup Buat Ayam dan Telur, Pedagang Pasar: Ya Kalau Harganya Nurut
Pemerintah menegaskan bahwa program MBG akan tetap berjalan, namun dengan sistem pengawasan yang lebih ketat agar insiden serupa tidak terulang.
Langkah korektif ini juga diharapkan mampu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program prioritas nasional tersebut.
Ke depan, BGN akan menerapkan audit rutin di setiap wilayah penerima MBG. Dengan begitu, keamanan dan kualitas makanan untuk anak-anak sekolah dapat lebih terjamin.*