POSTINGNEWS.ID - Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, akhirnya angkat bicara usai resmi didepak dari kursi pelatih klub Ulsan HD.
Ia mengaku kecewa karena banyak pihak di negaranya yang menilai rendah pengalaman dan kemampuan yang ia bawa dari Indonesia.
Shin, yang sebelumnya sukses membesut Timnas Indonesia selama lima tahun, hanya bertahan dua bulan di Ulsan setelah ditunjuk pada Agustus 2025.
BACA JUGA:BGN Dapat Anggaran Rp335 Triliun untuk 2026, Jadi Lembaga Terkaya di Kabinet
Klub memutus kontraknya setelah hanya mengantongi dua kemenangan dari sepuluh pertandingan.
Ulsan juga mencatat empat hasil imbang dan empat kekalahan, termasuk kekalahan telak 0-4 dari Gimcheon Sangmu pada laga terakhirnya.
Manajemen kemudian memutuskan mengakhiri kerja sama secara sepihak.
BACA JUGA:Prabowo Keceplosan Minta Ketemu Eric Trump, Memang Anak Trump Kerja Apa Sih?
Namun, Shin menolak tudingan yang menyebut dirinya dipecat karena perilaku kasar terhadap pemain.
Ia menegaskan bahwa selama kariernya, baik di Korea maupun Indonesia, dirinya tidak pernah melakukan kekerasan verbal maupun fisik.
“Bagi saya, pelatih harus menjadi contoh. Saya tidak pernah menyumpahi atau menyakiti pemain. Hubungan saya dengan mereka seperti kakak dan adik,” kata Shin Tae-yong dalam wawancara dengan stasiun televisi KBS.
BACA JUGA:Pemerintah Sebut 64 Persen Anak Miskin di Indonesia Akan Tetap Miskin di Masa Depan
Shin juga membantah anggapan bahwa gaya taktiknya tidak cocok dengan Liga Korea.
Ia menyebut banyak orang melupakan prestasinya bersama Timnas Indonesia yang mampu menahan tim-tim besar Asia.
“Mereka meremehkan pengalaman saya di Indonesia. Tapi siapa yang bisa membawa tim peringkat 127 dunia menahan imbang Australia dan mengalahkan Arab Saudi? Itu pencapaian besar,” tegasnya.