POSTINGNEWS.ID - Pernahkah kamu melihat ular hidup di atas awan? Memang tidak ada hewan yang bisa hidup di awan, tetapi bisa hidup diketinggian yang menjangkau awan.
Pit viper Himalaya (Gloydius himalayanus) atau ular beludak Himalaya, adalah ular berbisa yang hidup hingga hampir 5.000 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu reptil tertinggi di dunia.
Dengan ketinggian 5000 meter dari daratan, berarti ular beludak Himalaya hidup ditengah-tengah barisan awan yang menyundul puncak gunung tertinggi di Asia itu.
BACA JUGA:Soal Mahar Palsu Rp3 Miliar, Kamaruddin Imbau Penghulu Lebih Hati-hati
Peneliti menemukan bahwa ia mampu bertahan di udara tipis dan suhu dingin ekstrem dengan bersembunyi di celah batu dan berjemur untuk mengatur suhu tubuh.
Riset terbaru menemukan variasi genetik besar di antara populasi ular ini.
Salah satu populasi bahkan diusulkan sebagai spesies baru bernama Gloydius chambensis, menunjukkan adaptasi cepat terhadap lingkungan pegunungan.
BACA JUGA:Menko Airlangga Sebut Prabowo Targetkan Bangun PLTS di 80.000 Desa, Anggarkan Dana Rp1.627 Triliun!
Ular ini berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem gunung dengan mengendalikan populasi hewan kecil.
Meski habitatnya sulit dijangkau dan masih kurang diteliti, studi lanjutan terus mengungkap rahasia adaptasinya terhadap udara dingin dan oksigen rendah di Himalaya.
ular beludak Himalaya termasuk keluarga ular berbisa Viperidae. Spesies ini ditemukan di India bagian utara, Nepal, dan Bhutan, dan dikenal sebagai satu-satunya anggota marga Gloydius yang hidup di sisi selatan Himalaya.
BACA JUGA:Purbaya Ogah Utang Kereta Cepat Dibayar Pakai Gunakan APBN
Ukurannya sedang, dengan panjang sekitar satu meter. Warna tubuhnya coklat keabu-abuan, menyatu sempurna dengan warna bebatuan di sekitarnya.
Selama bertahun-tahun, ular ini dianggap satu jenis yang tersebar luas di kawasan pegunungan.*