POSTINGNEWS.ID – Aksi rombongan kendaraan berrotator dan bersirine kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, kejadian tak pantas itu menimpa mobil yang ditumpangi Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Saat berhenti di lampu merah, kendaraan Sultan justru disalip oleh iring-iringan mobil bersirine yang melaju tanpa berhenti.
Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun X (Twitter) @krisnaadipradana. Dalam tayangan tersebut, terlihat mobil Lexus LM 350h hitam milik Sultan HB X tengah berhenti tertib di persimpangan.
BACA JUGA:Soal Mahar Palsu Rp3 Miliar, Kamaruddin Imbau Penghulu Lebih Hati-hati
Tak lama kemudian, muncul rombongan kendaraan yang dikawal polisi dari arah belakang dan langsung menyalip Sultan serta pengguna jalan lainnya.
Video berdurasi singkat itu pun langsung viral dan menuai beragam reaksi dari warganet.
Banyak yang mengecam tindakan rombongan bersirine tersebut, menilai perilaku itu sebagai bentuk arogansi dan pelanggaran etika berlalu lintas.
BACA JUGA:Soal Ponpes Al-Khoziny, Kamaruddin: Gunakan APBN Masih dalam Kajian
Dalam rekaman tersebut tampak jelas sebuah mobil patroli polisi berada di barisan depan, diikuti beberapa mobil pribadi yang juga ikut melaju melewati lampu merah tanpa memperhatikan kendaraan lain yang sedang berhenti.
Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) DIY, Ditya Nanaryo Aji, membenarkan kejadian itu. Ia memastikan bahwa kendaraan dalam video tersebut memang milik Sri Sultan Hamengku Buwono X.
“Betul, kendaraan tersebut milik Sri Sultan HB X. Saat itu beliau menggunakan mobil pribadi ketika mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Karangmojo, Gunungkidul,” kata Ditya, Sabtu (11/10/2025).
BACA JUGA:Menkeu Ungkap Utang Negara Mencapai Angka Rp 9.138 T, Purbaya: Masih Aman!
Menurut Ditya, insiden tersebut terjadi pada Rabu (8/10) ketika Sultan HB X tengah mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam agenda kunjungan kerja ke wilayah Kelor, Karangmojo.
Peristiwa ini kembali menyoroti maraknya penggunaan sirine dan rotator oleh kendaraan pribadi di jalanan.
Publik pun mendesak aparat penegak hukum agar lebih tegas menindak pelanggaran semacam ini.*