POSTINGNEWS.ID - Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dijadwalkan menggelar latihan nuklir tahunan pada pekan depan, di saat hubungan dengan Rusia kembali memanas akibat serangkaian serangan udara Moskow yang melanggar wilayah udara Eropa.
Menurut laporan AFP, Jumat (10/10/2025), pengumuman latihan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, melalui sebuah pernyataan video yang diunggah secara daring pada hari yang sama.
Dalam video itu, Rutte menegaskan bahwa latihan berdurasi dua minggu yang dimulai pada Senin (13/10/2025) mendatang merupakan kegiatan rutin tahunan.
Ia juga menekankan bahwa latihan ini tidak memiliki kaitan langsung dengan tindakan terbaru yang dilakukan Kremlin.
BACA JUGA:TNI Turun Gunung Bangun Koperasi Merah Putih Bareng Agrinas
“Kita perlu melakukan ini karena ini membantu kita memastikan bahwa penangkal nuklir kita tetap kredibel, aman, terjamin, dan seefektif mungkin,” kata Rutte.
Ia menambahkan bahwa latihan tersebut sekaligus menjadi bentuk peringatan bagi pihak-pihak yang berpotensi mengancam keamanan kawasan.
“Ini juga mengirimkan sinyal yang jelas kepada setiap musuh potensial bahwa kita akan dan dapat melindungi, serta membela semua sekutu dari semua ancaman,” tegasnya.
BACA JUGA:Tito Bongkar Jurus Pemda Bakar Anggaran, Peserta 10 tapi Bill 50 Orang
Pejabat NATO menjelaskan, latihan itu tidak akan melibatkan penggunaan senjata nuklir sungguhan.
Namun, kegiatan tersebut akan menghadirkan sekitar 70 pesawat tempur dan melibatkan 2.000 personel militer dari 13 negara anggota NATO.
Pesawat dan pasukan itu dijadwalkan beroperasi dari sejumlah pangkalan udara di Belanda, Belgia, Inggris, dan Denmark.
Latihan ini disebut sebagai langkah penting untuk memastikan kesiapan aliansi dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Eropa di tengah meningkatnya tensi geopolitik dengan Rusia.*