“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harus membangun listrik energi baru terbarukan dari tenaga matahari. Ke depan akan kita bangun kurang lebih sekitar 100 gigawatt,” ungkap Bahlil, dilansir pada hari Jumat, 10 Oktober 2025.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menuturkan bahwa total investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.627 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.270.
“Memang diperlukan kira-kira US$ 100 miliar sudah dihitung. Artinya kalau US$ 100 miliar, 4 tahun subsidi, itu sudah bisa bayar. Berarti kita tahun ke-5, tahun ke-6, sudah nggak perlu subsidi lagi,” kata Bahlil.