Menu MBG Bikin Geger Lagi, 13 Siswa SMP Klaten Tumbang Setelah Makan

Kamis 09-10-2025,13:47 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Kasus keracunan akibat program makan bergizi gratis kembali bikin heboh. Kali ini yang jadi korban bukan anak SD seperti sebelumnya, melainkan belasan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wedi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Mereka mengalami mual, pusing, muntah, sampai lemas usai menyantap menu MBG di sekolah pada Rabu 8 Oktober 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Dari laporan yang ia terima, total ada 13 siswa dari 351 penerima manfaat MBG yang mengalami gejala keracunan.

“Data masuk ada 13 siswa dari total 351 siswa menerima manfaat MBG pada Rabu,” kata Anggit kepada wartawan.

Menurut Anggit, gejala yang dialami para siswa meliputi mual, muntah, pusing, dan lemas karena dehidrasi. Mereka langsung dibawa ke Puskesmas Wedi untuk penanganan awal, dan sebagian lainnya harus dirujuk ke rumah sakit. “Dua sudah pulang, tiga dilakukan observasi, dan delapan dirujuk ke RSUD Bagas Waras,” ujarnya.

BACA JUGA:Prabowo Siapkan Komisi Reformasi Polri, Isinya Katanya Sembilan Malaikat Hukum

Untuk mencari tahu penyebab pasti, Dinas Kesehatan Klaten mengambil sampel makanan dari menu MBG hari itu—mulai dari nasi, lauk, sayur, buah, hingga susu—dan mengirimkannya ke laboratorium. “Kami ambil sampel dari makanan yang disajikan untuk dikirim laboratorium untuk mengetahui penyebab keracunan,” tutur Anggit.

Dinkes Klaten juga membuka posko kesehatan 24 jam di Puskesmas Wedi selama beberapa hari ke depan. Langkah ini dilakukan untuk memantau perkembangan kondisi siswa dan berjaga-jaga bila ada kasus serupa yang muncul.

Sementara itu, Camat Wedi, Widaya, mengatakan pihaknya langsung turun ke lokasi begitu menerima laporan. Ia memastikan sejauh ini baru SMPN 1 Wedi yang melaporkan kejadian tersebut. “Untuk sementara kami baru dapat laporan dari satu sekolah ini, yang lain tidak ada laporan,” katanya.

Dari informasi yang dikumpulkan, menu MBG di sekolah tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Sembung. Petugas dari Kepolisian Resor Klaten pun sudah mendatangi dapur SPPG itu untuk memeriksa proses produksi makanan. “Dari Polres Klaten juga sudah ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan,” ucap Widaya.

BACA JUGA:Penyelidikan Tragedi Ponpes Al Khoziny: Polisi Periksa 17 Saksi dan Libatkan Ahli

Ia menjelaskan distribusi MBG di SMPN 1 Wedi dibagi dua shift, pagi dan siang. Untuk shift pagi, makanan telah diberikan kepada 384 siswa, sementara shift siang dengan 382 siswa belum sempat menerima jatah MBG saat insiden terjadi.

Program makan bergizi gratis yang semestinya memberi tenaga, lagi-lagi malah bikin perut anak sekolah mual. Kini, publik menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan, apakah salah gizi, salah dapur, atau salah kelola.

Kategori :