Komjen Chryshnanda: Reformasi Polri Harus Dimulai dari Para Pemimpinnya

Kamis 09-10-2025,09:00 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : Reynaldi

POSTINGNEWS.ID - Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komisaris Jenderal Polisi Chryshnanda Dwilaksan, menegaskan bahwa arah reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia harus berawal dari para pemimpinnya.

Menurutnya, perubahan yang sejati hanya akan terjadi jika moralitas dan etika dijadikan pondasi oleh mereka yang memimpin di setiap level organisasi.

“Gerakan reformasi moral harus dimulai dari pemimpinnya di semua lini. Ini adalah upaya untuk mengembalikan semangat moralitas, etika, dan keutamaan dalam tubuh Polri,” ujar Chryshnanda dalam seminar nasional bertema Ke Mana Arah Reformasi Kepolisian Saat Ini? yang digelar di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).

BACA JUGA:PPP Tutup Pintu untuk Romy, Partai Kakbah Buka Babak Baru Islah

Sebagai Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Chryshnanda menjelaskan bahwa keutamaan yang ia maksud adalah nilai-nilai humanisme, yakni kemanusiaan, keteraturan sosial, serta peradaban yang beradab.

Ia menilai, semangat tersebut perlu menjadi dasar dalam setiap langkah dan kebijakan kepolisian agar Polri tidak kehilangan jati dirinya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

Ia juga mengingatkan bahwa aparat kepolisian memiliki berbagai kewenangan, termasuk diskresi, penyelesaian sengketa secara alternatif (alternative dispute resolution), dan penerapan keadilan restoratif (restorative justice).

BACA JUGA:Biro Haji Abal-abal Ikut Dapat Kuota, Kemenag Seperti Tak Punya Filter

Namun, kebebasan dalam mengambil keputusan itu harus diimbangi dengan tanggung jawab moral agar tidak disalahgunakan.

Lebih lanjut, Chryshnanda menekankan pentingnya keseimbangan antara kekuatan fisik, nalar, dan hati nurani dalam menjalankan tugas kepolisian.

“H2O itu penting — hati nurani, otak, dan otot. Ketiganya harus berjalan seimbang dalam bertugas,” ujarnya.

BACA JUGA:Bahas Teknologi, Menko Pratikno: AI Seperti Pisau

Menurutnya, pemimpin memiliki peran kunci dalam membentuk budaya organisasi yang bermoral dan berintegritas.

“Segala perubahan harus dimulai dari pemimpinnya. Kambing yang dibimbing singa akan mengaum, tapi singa yang dibimbing kambing akan mengembek. Karena itu, reformasi moral dimulai dari para pemimpin,” tegasnya.

Chryshnanda menutup dengan menegaskan bahwa upaya reformasi ini bukan sekadar proyek pencitraan, melainkan langkah nyata untuk membangun gerakan perubahan moral di dalam tubuh Polri agar semakin dipercaya publik dan berperan lebih besar dalam mewujudkan keadilan sosial.*

Kategori :