POSTINGNEWS.ID --- Pernikahan selalu menjadi momen spesial yang ditunggu banyak orang. Di balik senyum bahagia dan dekorasi indah, tersimpan realitas yang tak jarang membuat pasangan muda kelimpungan — biaya pesta yang membengkak jauh dari rencana awal.
Fenomena ini makin terasa di era media sosial, di mana setiap pasangan ingin tampil sempurna di depan kamera. Dari pesta bertema rustic sampai prewedding di luar negeri, tak sedikit calon pengantin terjebak dalam euforia pernikahan impian tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial mereka.
Akibatnya, banyak pasangan justru memulai kehidupan rumah tangga dengan beban utang.
Mengapa Pasca Menikah Jadi Banyak Utang? Berikut ini hal yang sering terjadi:
1. Anggaran Kurang Realistis
Banyak pasangan menyusun rencana keuangan tanpa riset harga yang matang. Misalnya, menargetkan pesta Rp100 juta untuk 300 tamu, padahal biaya katering saja bisa mencapai 70% dari total anggaran. Belum termasuk dekorasi, dokumentasi, dan souvenir yang sering kali “lupa” masuk hitungan awal.
2. Tekanan Tren dan Media Sosial
Pinterest dan TikTok penuh dengan ide pernikahan menawan. Tapi inspirasi ini bisa jadi jebakan halus — membuat calon pengantin ingin meniru tanpa memperhitungkan kemampuan keuangan. Padahal, dekorasi bunga segar atau gaun desainer bisa menelan biaya puluhan juta hanya demi satu momen foto.
3. Jumlah Tamu Tak Terkontrol
Di Indonesia, daftar tamu sering kali membengkak karena budaya “tak enak menolak.” Dari keluarga besar, tetangga, hingga rekan kerja, semakin banyak tamu berarti semakin tinggi biaya katering dan sewa gedung.
BACA JUGA:Viral! Pasangan Pengantin di Madura Terima Amplop Pernikahan Rp500 Juta
4. Salah Pilih Vendor
Kurangnya perbandingan harga dan kontrak yang tidak detail bisa berujung pada biaya tambahan di luar dugaan. Mulai dari ongkos transportasi vendor, overtime, hingga dekorasi ekstra yang tak masuk paket awal.
5. Kenaikan Harga Mendadak
Fluktuasi harga bahan makanan, bunga, atau peralatan dekorasi juga bisa memicu lonjakan biaya. Tanpa sistem booking yang tepat, pasangan bisa terjebak dalam biaya tambahan menjelang hari H.
BACA JUGA:Viral Pernikahan Ala Gen-Z: Sajian Gubukannya Cilok, Kebab dan Jasuke
Dampak Finansial Setelah Pesta Usai
Ketika biaya pernikahan melampaui anggaran, dampaknya terasa lama. Banyak pasangan muda akhirnya menunda membeli rumah, liburan, bahkan punya anak karena harus melunasi utang pesta. Tekanan keuangan seperti ini bisa menjadi sumber stres, bahkan konflik di awal pernikahan.
Solusi Finansial Tanpa Panik: Gunakan Pinjaman Bijak
Jika semua langkah efisiensi sudah dilakukan tapi biaya tetap melampaui rencana, pinjaman pribadi bisa menjadi solusi cerdas — asalkan dilakukan dengan perencanaan matang.
Kini, produk digital seperti Neo Pinjam dari neobank (Bank Neo Commerce) hadir untuk membantu pasangan yang membutuhkan dana tambahan dengan cepat dan aman.
Neo Pinjam menawarkan limit hingga Rp100 juta dengan tenor fleksibel hingga 24 bulan, serta bebas biaya admin saat pencairan.