Promotor Disertasi Bahlil Ternyata Punya Tambang, UI Sampai Angkat Alis

Selasa 07-10-2025,14:33 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id – Promotor disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia ternyata bukan sosok sembarangan. Ia adalah Chandra Wijaya, dan namanya kini ikut terseret dalam dugaan konflik kepentingan karena memiliki perusahaan tambang.

Temuan ini menjadi salah satu poin pelanggaran etik yang ditetapkan oleh empat organ Universitas Indonesia, yaitu Dewan Guru Besar, Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan Rektorat terhadap Chandra.

Berdasarkan salinan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Universitas Indonesia menjelaskan dalam jawabannya bahwa Chandra diindikasikan kuat memiliki konflik kepentingan dengan mahasiswanya, Bahlil Lahadalia.

“Diketahui bahwa penggugat memiliki hubungan afiliasi bisnis dan jabatan di sejumlah perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung berada dalam lingkup kewenangan atau kebijakan mahasiswa program doktor SKSG UI atas nama Bahlil Lahadalia (NPM 2206146976) dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik dan Kepala BKPM,” tertulis dalam salinan putusan perkara No. 190/G/2025/PTUN.JKT pada Selasa 7 Oktober 2025.

BACA JUGA:Kemnaker Buka 20 Ribu Slot Magang, Batas Waktu Daftar Sampai 12 Oktober

Tim Sidang Etik Dewan Guru Besar UI juga memperkuat dugaan tersebut. Mereka menemukan bahwa Chandra pernah menjabat sebagai komisaris independen di BUMN PT Jasa Marga dan memiliki beberapa afiliasi bisnis di sektor energi dan sumber daya alam.

UI menilai posisi-posisi itu berpotensi menimbulkan benturan kepentingan karena berkaitan dengan kewenangan lembaga yang pernah dipimpin Bahlil.

Dalam jawaban resmi UI, disebutkan pula sejumlah perusahaan swasta yang berhubungan dengan Chandra diketahui pernah mendapat fasilitas dari BKPM seperti kemudahan perizinan dan pajak. 

Selain itu, Chandra juga tercatat sebagai komisaris PT Rasamala Mineral Nusantara sejak 17 Januari 2023. Direktur utama perusahaan tersebut adalah Hence Carlos Kaparang, yang juga menjabat sebagai direktur PT Rasamala Metalurgi Indonesia (RMI).

BACA JUGA:BPKH dan PLN Buka Lowongan Kerja Besar-besaran 

“Berdasarkan hasil penelusuran informasi, PT RMI merupakan perwakilan perusahaan asing Cina ENFI Engineering Corporation di Indonesia yang melakukan Memorandum of Understanding dengan BKPM terkait rencana investasi industri smelter tembaga di Papua. MoU tersebut dilakukan pada tahun 2021 di saat terlapor (Bahlil) menjabat sebagai kepala BKPM,” tulis UI dalam jawabannya di dokumen putusan.

Tak berhenti di situ, Chandra juga tercatat sebagai komisaris dan atau pemegang saham di tiga perusahaan lain, yaitu PT Indoguna Aka Nusa dan PT Indoguna Aka Satria pada 2022, serta PT Indoguna Yudha Cakti pada 2023.

Ketiga perusahaan itu berkaitan dengan sosok Joinerri Kahar, yang merupakan ayah dari politikus Golkar Audy Joinaldy. UI menilai hubungan ini memperkuat indikasi bahwa lingkaran bisnis Chandra memiliki koneksi dengan elite politik partai yang sama dengan Bahlil.

“Berdasarkan hasil penelusuran informasi, Joinerri Kahar adalah ayah dari Audy Joinaldy yang merupakan politikus dari Partai Golkar yang mana terlapor (Bahlil) menjabat sebagai ketua umum partai,” kata UI.

BACA JUGA:Ditengah Krisis Politik Dunia, Harga Emas Makin Luarbiasa!

Kategori :