POSTINGNEWS.ID --- Kekeringan jadi masalah klasik di banyak desa, termasuk di Desa Megeri, Kradenan, Blora. Selama ini warga hanya bisa mengandalkan tadah hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, kondisi itu perlahan berubah dengan hadirnya Embung Watu Macan, hasil kolaborasi Pertamina Foundation bersama UGM dan pemerintah daerah.
Embung yang berdiri di atas lahan seluas 1,84 hektare dengan kapasitas tampung 10.000 m³ ini diresmikan pada Kamis (25/09). Kehadirannya bukan sekadar waduk kecil, tapi juga simbol komitmen untuk pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat langsung ke masyarakat.
BACA JUGA:Terang-Terangan! Menteri Bahlil Berikan Alasan BBM Swasta Habis dan Solusi Pertamina
Lebih dari Sekadar Menyimpan Air
Condro Kirono, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), menegaskan bahwa Embung Watu Macan akan memperkuat ketahanan air sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
“Embung ini akan menunjang kebutuhan pertanian, agroforestri, hingga pengembangan pariwisata. Harapannya, kawasan ini bisa berkembang menjadi eko-eduwisata, yang menggabungkan keindahan alam dengan edukasi tentang konservasi dan kearifan lokal,” ujarnya.
Tak hanya menyimpan air, embung ini juga disiapkan untuk mendukung pembibitan pohon produktif seperti nilam, durian, dan kelengkeng. Jadi, fungsi embung bukan hanya menjaga kehidupan, tapi juga jadi motor ekonomi baru bagi warga.
BACA JUGA:Babak Baru Skandal Pertamina: Dari Hulu, Hilir, sampai Saudagar Minyak Kabur ke Luar Negeri
Dukungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Bupati Blora, Arief Rohman, menyambut positif peresmian embung ini. Ia menilai Watu Macan bisa jadi prototipe percontohan untuk daerah lain.
“Pemkab Blora akan mendukung penuh program ini agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat,” katanya.
Hal serupa disampaikan Kepala Desa Megeri, Podo, yang menyebut embung ini bukan sekadar infrastruktur air, tapi jalan hidup baru bagi warganya.
“Air jadi lebih mudah, pertanian bisa lebih subur, dan insyaAllah rezeki kita akan semakin lancar ke depannya,” ucapnya penuh haru.
BACA JUGA:SPBU Swasta Sepi Bensin, Bahlil Malah Suruh Kolaborasi ke Pertamina
Kolaborasi Akademisi dan Korporasi
Proyek ini bisa terwujud berkat kerja sama Pertamina Foundation dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kampus berperan dalam penyediaan lahan, pendampingan teknis, pemberdayaan masyarakat, dan penyediaan bibit tanaman.
Wakil Rektor UGM, Arief Setiawan Budi Nugroho, menyebut kolaborasi ini adalah wujud nyata tridharma perguruan tinggi.
“Ini bukan hanya soal pengelolaan air berkelanjutan, tapi juga pemberdayaan masyarakat desa di lahan kritis,” jelasnya.