POSTINGNEWS.ID ---- Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja mencuri perhatian dunia lewat pidatonya yang menggugah di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Di tengah panggung diplomasi global, Prabowo menyuarakan sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar politik: harapan, kemanusiaan, dan solidaritas global.
Dalam pidato yang tayang di kanal resmi YouTube United Nations pada Rabu, 24 September 2025, suara Prabowo terdengar tegas namun penuh empati. Ia menyuarakan kegelisahan banyak negara yang kini hidup di tengah dunia yang semakin tidak pasti — penuh konflik, pelanggaran HAM, dan krisis yang tak kunjung usai.
"Dunia kita saat ini didorong oleh konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang semakin dalam. Setiap hari kita menyaksikan penderitaan, genosida, dan pengabaian terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia," ujar Prabowo dalam pidatonya.
BACA JUGA:TEGAS! Prabowo Minta MBG Sediakan Menu Telur Rebus dan Ceplok, Apa Alasannya?
Dunia Sedang Luka, Tapi Harapan Jangan Padam
Pidato Prabowo bukan hanya bicara soal situasi global, tapi juga menyentuh sisi emosional — sebuah seruan untuk tidak menyerah, betapa pun gelapnya dunia saat ini.
"Seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal PBB, kita tidak boleh menyerah. Kita tidak boleh menyerahkan harapan atau cita-cita kita. Kita harus semakin dekat, bukan semakin terpisah," kata Prabowo dengan nada tegas namun penuh harapan.
Pidato ini bukan sekadar formalitas diplomatik. Banyak netizen menyebut pidato tersebut sebagai momen paling emosional dari perwakilan Indonesia di PBB dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi ketika Prabowo menyinggung luka sejarah dunia: Perang Dunia, yang seharusnya menjadi pengingat keras bahwa kekerasan dan genosida tidak bisa lagi ditoleransi.
Indonesia Dukung Perdamaian Dunia, Bukan Cuma Slogan
Dalam pernyataan lanjutannya, Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai internasionalisme dan multilateralisme. Indonesia, katanya, tetap berdiri di garis depan untuk memperjuangkan keadilan, perdamaian, dan kebebasan bagi semua bangsa.
"PBB diciptakan untuk mengamankan dunia, menjamin keadilan dan kebebasan bagi semua. Kita tetap berkomitmen pada internasionalisme, multilateralisme, dan setiap upaya yang memperkuat lembaga besar ini," tegas Prabowo.
Bagi Prabowo, PBB bukan sekadar simbol, tapi harus jadi tonggak nyata dalam menciptakan perdamaian dan solidaritas global. Dan Indonesia, sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, merasa punya tanggung jawab moral untuk aktif menjaga nilai-nilai tersebut.
BACA JUGA:Cuek! Dicibir Trump di Sidang Umum, Prabowo Tekankan Indonesia Dukung PBB
Pesan yang Menggema: Bersatu Lebih Penting dari Segalanya
Pidato Prabowo ini menjadi pengingat bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja, tapi kita semua masih bisa saling menggenggam tangan.
Dalam era media sosial yang penuh polarisasi, hoaks, dan debat tanpa ujung, Prabowo mengajak dunia untuk kembali kepada nilai dasar: kemanusiaan, harapan, dan solidaritas.
Apakah pidato ini akan berdampak langsung pada kebijakan global? Mungkin tidak seketika. Tapi setidaknya, Indonesia sudah menyuarakan keberpihakannya pada nilai-nilai yang benar.