Beberapa di antaranya adalah PNS Pemprov DKI beserta pensiunan, tenaga kontrak Pemprov DKI, peserta didik penerima KJP, pekerja bergaji setara UMP melalui Bank DKI, penghuni Rusunawa, hingga anggota tim penggerak PKK.
Selain itu, masyarakat dari kelompok lain seperti pemilik KTP Kepulauan Seribu, penerima beras keluarga sejahtera (Raskin) Jabodetabek, anggota TNI dan Polri, veteran RI, penyandang disabilitas, lansia berusia di atas 60 tahun, hingga marbut atau pengurus masjid juga tercatat sebagai penerima manfaat.
Tidak ketinggalan, pendidik PAUD, tenaga kependidikan, serta para juru pemantau jentik (Jumantik) turut masuk dalam daftar penerima kartu.
BACA JUGA:Babak Baru Skandal Pertamina: Dari Hulu, Hilir, sampai Saudagar Minyak Kabur ke Luar Negeri
Bagi masyarakat yang ingin mendaftar, caranya pun cukup mudah yaitu:
- Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi Transjakarta di https://layanankhusus.transjakarta.co.id/kartu-layanan-gratis.
- Pemohon hanya perlu memilih menu “Pembuatan Kartu Baru”, mengisi data diri secara lengkap, serta mengunggah dokumen persyaratan.
- Setelah itu, proses verifikasi akan dilakukan oleh pihak Transjakarta.
BACA JUGA:Promo JSM Superindo 19-21 September 2025: Bahan Pangan dan Bahan Pokok Rumah Banyak yang Diskon!
- Jika permohonan disetujui, warga akan mendapatkan informasi mengenai lokasi dan jadwal pengambilan kartu yang sudah disiapkan.
Proses distribusi kini lebih mudah, jika sebelumnya warga harus mendatangi kantor Transjakarta Cawang atau halte tertentu, kini penyaluran KLG dilakukan melalui jaringan pemerintah wilayah hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan.
Sistem ini memudahkan warga sekaligus mempercepat proses agar penerima manfaat tidak perlu menempuh perjalanan jauh hanya untuk mengambil kartu.
Program KLG tidak hanya membantu masyarakat dalam mengurangi biaya transportasi, tetapi juga mendorong peningkatan penggunaan transportasi publik.
BACA JUGA:Tips Kesehatan: Masih Muda Sering Begadang dan Minum Kopi, Siap-siap Penyakit Ini Datang!
Dengan biaya perjalanan yang ditiadakan, warga lebih terdorong untuk beralih ke moda transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi, sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara di Ibu Kota.
Dengan kehadiran KLG, Jakarta berharap bisa menjadi kota yang lebih ramah, efisien, dan inklusif bagi semua warganya.