JAKARTA, PostingNews.id – Kabar orang hilang kembali menghantui setelah aksi besar akhir Agustus hingga awal September 2025. Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Andreas Hugo Pareira, mendesak Polri segera mencari tiga demonstran yang dinyatakan hilang pasca kericuhan. Politikus PDIP itu bahkan menyinggung bahwa data dari KontraS bisa jadi pintu masuk aparat untuk bergerak.
“KontraS menyampaikan masih ada tiga orang yang hilang dari demo kemarin tentu tugas negara dalam hal ini kepolisian untuk menemukan,” kata Andreas di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 16 September 2025.
Andreas menekankan, polisi tidak hanya wajib menemukan ketiganya, tetapi juga harus menjelaskan bagaimana dan mengapa mereka bisa hilang. “Ini adalah bagian dari tugas negara yang harus dilakukan oleh kepolisian,” ujarnya. Ia bahkan memberi peringatan keras: jangan sampai kasus ini mengulang sejarah kelam orang hilang di masa lalu.
Menurut catatan KontraS, tiga orang itu adalah Reno Syahputradewo, Muhammad Farhan Hamid, dan Bima Permana Putra. Reno dan Farhan terakhir terlihat di sekitar Mako Brimob Kwitang pada 30 dan 31 Agustus. Sedangkan Bima hilang sejak 31 Agustus di kawasan Glodok, Jakarta Barat.
BACA JUGA:KPU Akhirnya Minta Maaf, Aturan Tutupi Dokumen Capres-Cawapres Menunggu Dicabut
Mereka semua disebut ikut demo menuntut pencabutan tunjangan DPR dan menolak kebijakan pemerintah yang dianggap anti-rakyat. Demo yang berlangsung sejak 25 Agustus itu meninggalkan catatan kelam, yakni sepuluh orang tewas dan lebih dari seribu terluka.
KontraS Sudah Tutup Posko, Tapi Tak Akan Lepas Tangan
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, menyebut identitas tiga orang hilang itu didapat dari laporan ke posko pengaduan yang dibuka sejak 1 September. Posko memang sudah ditutup dua hari lalu, tapi KontraS tetap akan mengadvokasi dan mencari keberadaan mereka.
Di sisi lain, Polda Metro Jaya juga buka suara. Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Wira Satya Triputra bilang, polisi sudah memonitor kabar demonstran hilang itu. “Kami sudah mendapatkan informasi tersebut dari media sosial,” kata Wira dalam konferensi pers, Senin malam, 15 September 2025.
Polisi, katanya, sudah bentuk tim gabungan untuk mencari tiga nama itu. “Kami sudah membuat tim gabungan untuk melakukan pencarian,” ujar Wira. Ia berharap dalam waktu dekat keberadaan mereka bisa diketahui.
BACA JUGA:Mahfud MD Sindir Nasib Budi Arie: Sudah Dicopot, Tinggal Tunggu Jadi Tersangka
Selain tim gabungan, Polda juga buka posko pengaduan orang hilang di Aula Satya Haprabu, Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, plus nomor layanan 0812-8559-9191 yang siap 24 jam.
Pernyataan polisi yang mengaku “baru tahu dari media sosial” tentu bikin geleng kepala. Tiga orang hilang pasca demo besar yang penuh korban jiwa, tapi info resminya baru digenggam setelah viral di medsos. Publik mungkin akan bertanya kalau bukan dari KontraS atau medsos, dari mana lagi negara mestinya dapat kabar soal warganya sendiri?