POSTINGNEWS.ID --- Di balik gemuruh smelter dan dentuman investasi tambang raksasa di Maluku Utara, muncul satu nama tokoh yang menggebrak peta pembangunan nasional: Jhoni Timbangnusa. Bukan eksekutif tambang. Bukan investor luar negeri. Siapa dia?
Ya, ia adalah putra daerah, yang kini menjelma menjadi arsitek keadilan ekonomi berbasis tambang hijau dan teknologi, lewat gerakan nasional Indonesia Brain Maluku Utara.
Nama Jhoni Timbangnusa belakangan menjadi topik pembicaraan warganet dan masyarat sekitar.
Hal tersebut, tentu berkaitan dengan prestasi dan sepak terjangnya di bidang bisnis yang dinilai cukup luar biasa.
BACA JUGA:Nama Sekjen PDIP Masih Misteri, Isyarat Puan Bikin Publik Makin Kepo: Pramono, Utut atau...?
BACA JUGA:Viral! Isu Dingin Gibran–AHY 'Disiram' Video Hangat dan Kembang Api, Ada Apa Nih?
Gagasan Besar Jhoni Timbangnusa
Dana Abadi Rakyat Tambang Lewat Indonesia Brain Maluku Utara
Model: Seperti Norwegian Oil Fund, namun berbasis royalti tambang nikel Maluku Utara — dikelola untuk masa depan rakyat, bukan elite.
Target:
Mengumpulkan minimal 1% dari revenue tahunan Perusahaan, dan tambang-tambang besar lainnya.
Tujuan Pemanfaatan Dana:
1. Beasiswa vokasi dan teknis untuk anak muda Maluku Utara.
2. Digitalisasi & Data Desa
3. Pembuatan Usaha Baru untuk Anak Anak Muda Maluku Utara
Dana disalurkan melalui program berbasis outcome: pelatihan, sertifikasi, pembangunan inkubator ekonomi rakyat, digitalisasi desa, dan dashboard transparansi.
BACA JUGA:Borong! Update Harga Emas Antam Hari ini 13 Agustus 2025: Mulai Anjlok Rp 7.000 per Gram