Menurut Andovi, mereka yang punya privilege justru punya tanggung jawab lebih besar untuk merangkul orang lain dan menjaga hubungan baik.
Sementara itu, di kampus IPB Dramaga yang menjadi lokasi MPKMB Program Sarjana (S1), Arie Kriting membawa pesan serupa dengan sudut pandang berbeda.
BACA JUGA:Menaker: Mahasiswa Harus Punya Skill di Masa Depan, Bukan Cuma Ijazah!
Ia menekankan bahwa komunikasi yang baik bukan hanya soal pilihan kata, tapi juga soal rasa.
“Hati-hati dengan komunikasi. Kita juga harus memikirkan dampak dari apa yang kita sampaikan,” kata Arie di hadapan 5.536 mahasiswa baru S1 di Grha Widya Wisuda.
Pria asal Wakatobi itu juga mengajak mahasiswa untuk melihat keberagaman bahasa dan dialek di Indonesia sebagai kekuatan, bukan penghalang.
“Dialek tidak akan mengubah dialog, karena bahasa yang sama membuat kita tetap saling mengerti, walaupun dialeknya berbeda,” ujarnya.
Kehadiran dua tokoh publik ini membuat suasana MPKMB IPB University 2025 terasa berbeda.
Pesan mereka bukan hanya motivasi sesaat, tapi pengingat penting bagi generasi muda untuk menjaga kesehatan mental, bijak menggunakan media sosial, dan membangun komunikasi yang berempati.