KACAU! Dana Bansos 'Dibolongi' DPR: Rp28 Miliar Menguap, Dipakai Beli Rumah dan Tanah

Jumat 08-08-2025,13:38 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Tyo Sulistio

Yang bikin makin miris, kegiatan sosial dalam proposal itu ternyata tidak pernah dilaksanakan atau hanya dilakukan sekadarnya. Tapi laporan pertanggungjawaban dibuat seolah-olah dana terserap 100 persen.

“Selain kepada BI dan OJK, tersangka HG dan ST juga diduga mengajukan proposal… kepada mitra kerja Komisi XI DPR RI lainnya, melalui yayasan-yayasan yang dikelolanya,” ujar Asep lagi.

Dalam periode 2021-2023, total uang yang masuk ke kantong dua anggota DPR itu pun menggunung:

Heri Gunawan (HG):

  • Dari BI: Rp6,26 miliar
  • Dari OJK: Rp7,64 miliar
  • Dari mitra kerja lain: Rp1,94 miliar
  • Total: Rp15,86 miliar


Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan.--Foto: IG @herigunawan88

Satori (ST):

  • Dari BI: Rp6,30 miliar
  • Dari OJK: Rp5,14 miliar
  • Dari mitra lain: Rp1,04 miliar
  • Total: Rp12,52 miliar


Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Satori.--Foto: Dok. Partai NasDem.

KPK menegaskan, praktik ini bukan hanya pelanggaran etik, tapi juga perampokan uang rakyat dengan dalih kegiatan sosial. Tak hanya dua orang, penyidik masih terus menyisir kemungkinan keterlibatan pihak-pihak lain.

Uang Bansos Disulap Jadi Warung, Showroom, dan Mobil Mewah

Bukan cuma korup, dua anggota DPR yang jadi tersangka kasus dana bantuan sosial CSR Bank Indonesia dan OJK ini juga diduga mencuci uang untuk menyamarkan hasil kejahatannya. Menurut KPK, seluruh dana puluhan miliar yang semestinya untuk kegiatan sosial rakyat miskin malah dikelola secara pribadi oleh Heri Gunawan dan Satori.

Heri bahkan menyuruh anak buahnya untuk membuka rekening baru, yang dipakai menampung duit hasil pencairan dana bansos. Uangnya disetor tunai, lalu disulap jadi macam-macam: bangun rumah makan, buka outlet minuman, beli tanah dan bangunan, dan tak ketinggalan mobil mewah.

Sementara Satori juga tak kalah lihai. Dana haram itu ia pakai untuk beli tanah, bangun showroom, beli motor gede, bahkan disimpan dalam bentuk deposito. Hebatnya lagi, Satori sempat mengatur transaksi keuangan dengan bantuan sebuah bank daerah, agar uangnya tidak terlacak di rekening koran. Transaksi direkayasa supaya bersih dari jejak.

KPK Masih Bongkar Jaringan, Perry Warjiyo Bisa Dipanggil Lagi

Asep bilang, ini belum selesai. Penyidik masih terus menelusuri arus uang dan siapa saja yang ikut menikmati. Bahkan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Deputi BI Filianingsih, dan sejumlah pejabat OJK bakal dipanggil lagi buat diperiksa.

KPK juga akan mendalami pengakuan mengejutkan dari Satori yang menyebut seluruh anggota Komisi XI DPR periode 2019–2024 ikut kebagian dana CSR itu. Kalau benar, ini bakal jadi skandal mega-korupsi. ”Tentunya tidak hanya dari BI, dari OJK juga kita akan melakukan pemeriksaan… agar konstruksi perkaranya benar-benar utuh,” kata Asep.

Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi UGM, Zaenur Rohman, menyebut kejahatan ini jelas sistematis dan dirancang sejak awal. Menurut dia, dana CSR itu sengaja dibungkus sebagai bantuan sosial supaya kelihatan sah, padahal tujuannya buat merampok negara.

Kategori :