Bukan Akting tapi Instalasi, Reza Rahadian Ungkap Jurnal Emosinya di ARTJOG 2025

Senin 07-07-2025,22:11 WIB
Reporter : Dita Tobing
Editor : Bonny Beribe

POSTINGNEWS.ID - Nama Reza Rahadian selama ini lekat dengan akting luar biasa dan peran-peran ikonik di layar kaca maupun layar lebar.

Tapi kali ini, Reza memilih panggung yang berbeda—sebuah ruang kontemplatif bernama Eudaimonia, karya seni instalasi yang dipamerkan di ARTJOG 2025.

Tak lagi sebagai tokoh fiksi, Reza tampil dalam versi paling jujur dan personal: sebagai manusia yang sedang terus bertumbuh, berefleksi, dan mencari makna hidup lewat kolaborasi lintas seni.

BACA JUGA:Perjalanan 2 Dekade Reza Rahadian di Industri Film Nasional Diungkap Lewat 'Refleksi Dua Dasarasa'

Eudaimonia dipresentasikan dalam program Spotlight ARTJOG 2025, sebuah inisiatif yang mempertemukan seni rupa dengan disiplin kreatif lainnya.

Reza tidak sendiri dalam proyek ini. Ia menggandeng para seniman terkemuka tanah air dari berbagai bidang—Davy Linggar (fotografi dan videografi), Andra Matin (arsitektur), Garin Nugroho (sinematografi), Siko Setyanto (tari dan koreografi), dan Kasimyn alias Aditya Surya Taruna (komposisi musik).

Bersama, mereka merancang sebuah ruang yang mengajak pengunjung tidak hanya melihat, tapi merasakan.

BACA JUGA:Waduh! Reza Rahadian Ungkap Pernah 15 Kali Lakukan Adegan Kissing, Paling 'Oke' Sama..

Dari Eudaimonia ke Ruang Batin Seorang Aktor

Konsep Eudaimonia sendiri berakar dari filsafat Yunani kuno, merujuk pada kebahagiaan yang datang dari pemenuhan diri yang bermakna.

Bagi Reza, itu berarti keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, antara karakter yang diperankan dan kehidupan personal yang dijalani, antara sorotan publik dan kesunyian batin.

“Bagi saya, Eudaimonia menjadi semacam jurnal perasaan dan pemikiran saya dalam bentuk kolaboratif, sebuah proses kontemplasi yang tanpa henti,” ujar Reza dalam siaran pers resmi.

Tak ada naskah. Tak ada dialog.

Tubuh, ruang, suara, dan cahaya menjadi medianya.

Setiap elemen instalasi ini dibangun sebagai representasi pengalaman batin dan spiritual seorang aktor yang sudah menjalani dua dekade kariernya.

Di dalamnya, publik diajak masuk ke dalam lanskap emosional yang biasanya tersembunyi di balik layar atau panggung.

Kategori :