Budi mengaku tidak terlibat komunikasi langsung dengan pihak sekolah.
Ia juga membantah adanya tekanan kepada sekolah terkait nama siswa di memo.
Budi menyebut hanya membantu sebatas memberi tanda tangan tanpa bermaksud menekan pihak sekolah.
BACA JUGA:5 Film Keluarga yang Cocok Ditonton di Akhir Pekan!
Ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap di tangan pihak sekolah.
"Adapun diterima tidaknya, saya serahkan semua kepada pihak sekolah tanpa ada intervensi apa pun," jelasnya.
Faktanya, nama siswa yang disebut dalam memo akhirnya gagal lolos seleksi SPMB 2025/2026.
Siswa tersebut tergeser melalui jalur domisili yang mempertimbangkan nilai rapor.
BACA JUGA:Morata 'Maksa' ke Como, Galatasaray Minta Ganti Rugi ke AC Milan!
Setelah kegaduhan ini viral, Budi pun menyatakan penyesalannya di hadapan publik.
Ia menilai langkahnya sebagai sebuah kekeliruan yang patut dijadikan pelajaran.
"Saya meminta maaf kepada seluruh pihak atas kegaduhan ini," ucapnya.
Budi pun menegaskan kembali bahwa ia tidak mengenal siswa maupun orang tua yang disebut.
BACA JUGA:Cek Harga Tiket Piala Presiden 2025, Dijual Mulai Besok!
Ia juga membantah adanya interaksi langsung dengan kepala sekolah.
"Saya tidak kenal anak maupun orang tua. Dan saya tidak pernah menghubungi kepala sekolah untuk memberikan tekanan," tegasnya.