Bilang Tak Ada Kekerasan Seksual 1998, Generasi Muda Khonghucu: Fadli Zon Harusnya Malu

Senin 16-06-2025,21:18 WIB
Reporter : Bonny Beribe
Editor : Bonny Beribe

BACA JUGA:DPRD DKI Gelar Fun Walk di Sarinah-Thamrin, Sambut HUT Jakarta ke-498

“Jangan kita biarkan sejarah ditulis oleh penguasa tanpa sesuai dengan kenyataan yang ada,” tandas Kristan.

Terakhir, Generasi Muda Khonghucu Indonesia mendesak Presiden Republik Indonesia untuk mengkaji ulang narasi perubahan arah sejarah bangsa ini agar lebih transparan sesuai dengan kenyataan yang pernah terjadi di negara ini, bukan ilusi dan karangan halusinasi belaka.

Penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan

Sebelumnya, dalam wawancara bersama IDN Times, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa tidak ada pemerkosaan massal dalam peristiwa Mei 1998. Ia mengatakan, apa yang terjadi di peristiwa Mei ’98 masih bisa diperdebatkan, termasuk informasi mengenai ada pemerkosaan massal. Menurut dia, selama ini tidak pernah ada bukti pemerkosaan massal pada peristiwa Mei ’98.

“Kalau itu menjadi domain kepada isi dari sejarawan. Apa yang terjadi? Kita gak pernah tahu, ada gak fakta keras kalau itu kita bisa berdebat. Nah, ada perkosaan massal. Betul gak ada perkosaan massal? Kata siapa itu? Itu gak pernah ada proof-nya (bukti). Itu adalah cerita. Kalau ada, tunjukkan. Ada gak di dalam buku sejarah itu? Gak pernah ada,” ucap Fadli Zon.

Terkait tim pencari fakta pernah memberikan keterangan ada pemerkosaan massal pada peristiwa Mei ’98. Fadli mengaku, pernah membantah keterangan tim pencari fakta tersebut.

“Saya sendiri pernah membantah itu dan mereka tidak bisa buktikan. Maksud saya adalah, sejarah yang kita buat ini adalah sejarah yang bisa mempersatukan bangsa dan tone-nya harus begitu,” ujar Fadli Zon, terkait penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan.

Kategori :