POSTINGNEWS.ID - Kamu pasti pernah dengar anjuran dokter untuk minum antibiotik sampai habis, meski gejalanya sudah mereda.
Padahal, kadang rasanya buang-buang obat jika sudah merasa lebih baik.
Namun faktanya, antibiotik harus dihabiskan sesuai resep supaya infeksi benar-benar tuntas dan tidak menimbulkan masalah kesehatan baru.
BACA JUGA:Cek Jadwal AFF U-23 2025, Indonesia Jumpa Malaysia di Penutup Babak Grup
Dilansir dari Hello Sehat, simak berikut ini alasan kenapa antibiotik diminta untuk selalu dihabiskan.
Saat kamu berhenti minum antibiotik sebelum waktunya, bakteri penyebab infeksi belum tentu sudah mati sepenuhnya.
Bakteri yang tersisa tersebut justru bisa bermutasi dan menjadi kebal terhadap antibiotik yang kamu pakai.
Bayangkan saja, jika hanya sebagian bakteri yang mati, sisanya punya kesempatan berkembang biak menjadi versi yang lebih kuat.
BACA JUGA:Gini Cara dan Syarat Dapatkan Gemini 2.5 Pro Secara GRATIS, Hemat Rp300 Ribuan!
Akibatnya, saat kamu terkena infeksi serupa di kemudian hari, antibiotik yang dulu efektif untuk mengobatinya jadi tidak lagi manjur.
Kondisi ini dikenal dengan resistensi antibiotik, dan WHO bahkan menyebutnya sebagai ancaman kesehatan global karena bisa membuat infeksi sederhana berubah jadi sulit diobati.
Oleh karena itu, meski batuk atau demam sudah hilang, kamu tetap harus menyelesaikan seluruh dosis antibiotik sesuai instruksi.
Selain mencegah resistensi antibiotik, alasan lain mengapa antibiotik harus dihabiskan adalah untuk mencegah infeksi kambuh atau timbulnya komplikasi.
BACA JUGA:Cek Jadwal AFF U-23 2025, Indonesia Jumpa Malaysia di Penutup Babak Grup
Saat sebagian bakteri masih hidup di tubuhmu, mereka bisa berkembang biak dan memicu infeksi ulang.