POSTING NEWS – Viral di media sosial video yang menayangkan sekelompok orang tengah mendokumentasikan sesuatu di rumah sakit.
Video tersebut mendadak viral usai diunggah oleh akun Twitter @PaulDoodly. Dalam video tersebut juga disertai sebuah narasi yang menyebut munculnya Omicron hanya sandiwara.
Akun tersebut juga mengklaim, video tersebut merupakan bukti bahwa varian Omicron hanya dibuat-buat oleh media.
“It's all theatre (Ini semua hanya sandiwara),” tulisnya, dikutip dari laman Turn Back Hoax, yang dikutip pada (22/12/2021).
Lantas apa benar klaim tersebut merupakan bukti bahwa varian Omicron hanya dibuat-buat media dan hanya tipuan saja?
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut nyatanya tidak membuktikan bahwa varian Omicron hanya dibuat-buat.
+++++
Melansir dari AFP, seorang juru bicara Shamir Medical Center, Liad Aviel menjelaskan bahwa video tersebut merupakan video di balik pembuatan video promosi fasilitas kesehatan Shamir Medical Center di Israel pada Maret 2021 lalu, sebelum kasus pertama varian Omicron terdeteksi.
Video promosi yang dimaksud juga telah diunggah di kanal YouTube Shamir Medical Center dengan judul video “Shamir Medical Center – A Groundbreaking Technological Power” yang ditulis dalam Bahasa Ibrani.
Adegan yang tengah didokumentasikan dalam video yang diunggah oleh pengguna Twitter “PaulDoodly” dapat dilihat pada menit 1:30 hingga 1:44 dalam video promosi.
+++++
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “PaulDoodly” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kasus Omicron Bertambah
Jadi bisa disimpulkan, konten tersebut masuk kategori menyesatkan/misleading content dan kebenarannya tak bisa dipertanggungjawabkan.
Untuk diketahui, Omicron pertama kali terdeteksi di Wisma Atlet. Dan hingga kini kasus positif Covid-19 varian Omicron bertambah 2 orang sehingga total menjadi 5 orang yang sudah terinfeksi. Pada Rabu (22/12/2021).
Dua kasus tersebut muncul dari WNI usai pulang dari perjalanan luar negeri dari London.
Mereka termasuk 2 dari 11 orang yang sebelumnya dinyatakan probable hasil pemeriksanaan S-Gene Target Failure (STF) pada Minggu,19 Desember 2021.