Dia menambahkan, polisi akan melakukan visum untuk membuktikan apakah benar korban diperkosa oleh driver GoCar tersebut.
"Tentunya nanti dia (korban) akan kita periksa dulu kemudian diambil visum dulu, betul nggak terjadi perkosaan. Semisal terjadi perkosaan kan berarti ada hasil visum yang mendukung kan," tuturnya.
+++++
"Salah satu sebagai alat bukti nanti, itu nanti akan dilakukan visum dulu. Baru nanti diperiksa pihak-pihak terkait. Yang jelas laporan sudah kita terima," tegas Zulpan.
Terkait kasus ini, pihak Gojek pun angkat bicara. Selain mengutuk pemerkosaan yang dilakukan mitra driver GoCar, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut kasus ini.
"Sejak dilaporkan, akun oknum tersebut telah segera dinonaktifkan dan saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan pihak berwajib serta perwakilan korban untuk segera mengusut kasus ini," kata SVP Corporate Affairs Gojek, Rubi Purnomo, Sabtu (18/12/2021).
"Kami mengutuk dugaan terjadinya kekerasan seksual terhadap salah seorang pelanggan kami oleh oknum mitra driver yang terjadi pada 16 Desember 2021," katanya.
Sebelumnya, sempat viral di media sosial, cuitan seorang perawat yang mengaku menjadi korban perkosaan driver taksi online GoCar.
Wanita muda tersebut bekerja di sebuah perusahaan penyedia jasa layanan kesehatan, Ammarai Healthcare.
Peristiwa disampaikan akun @ammarai_hc melalui media sosial Twitter.
"Perawat kami mengalami pemerkosaan oleh mitra gocar. Kami sudah lapor dgn No pelaporan: 92760963 tapi belum direspon selayaknya, mohon diposes segera untuk dicari pelaku agar segera ditangkap dan tidak menimbulkan korban lainnya @DIVHumas_Polri @KomnasPerempuan @gojekindonesia," cuit @ammarai_hc.
Cuitan tersebut diunggah pada Sabtu (18/12) kemarin, dan sudah diretweet ribuan kali. Selain, itu juga disukai lebih dari 1.769 pengguna Twitter.