JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada hari Jumat, tanggal 14 Maret 2025, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memimpin jalannya Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Kementerian Perhubungan yang berlokasi di Jakarta.
Antisipasi pergerakan pemudik yang diperkirakan dimulai pada hari Jumat, 21 Maret 2025 menjadi alasan Kemenhub mengadakan rapat koordinasi ini.
BACA JUGA:Ketika Hilal Menjadi Saksi: Sidang Isbat Penentu Lebaran Digelar 29 Maret
Kepadatan lalu lintas di ruas tol selama mudik Lebaran 2025 diperkirakan akan mencapai angka 0,7.
Hal ini diungkapkan oleh Dudy Purwagandhi, yang menggunakan perhitungan Volume Capacity Ratio (VCR) sebagai dasar prediksinya.
Angka VCR yang diprediksi lebih rendah pada arus mudik dan balik Lebaran tahun 2025 merupakan dampak dari kebijakan WFA.
Kebijakan work from anywhere yang diberlakukan pemerintah sebelum puncak arus mudik, diyakini dapat menekan kepadatan lalu lintas.
BACA JUGA:Penting! Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Tutup 3 Hari saat Mudik Lebaran
Setelah rapat koordinasi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (14/3/2025), Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa kebijakan WFA akan membantu mendistribusikan waktu kepulangan masyarakat.
"Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih waktu yang tepat untuk pulang kampung," ucapnya kepada wartawan.
"Dengan kita memberlakukan work from anywhere (WFA) maka masyarakat akan terdistribusi kepulangannya untuk kembali ke kampung halamannya. Harapannya seperti itu, dengan semakin panjangnya waktu itu memberikan kesempatan pada masyarakat untuk memilih kapan mereka kembali," kata Dudy.
Kementerian Perhubungan akan segera memulai operasi pos pemantauan untuk arus mudik.
BACA JUGA:BRI Finance Gandeng Indomobil Group, Hadirkan Mobil Impian di Taman BRI
Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa pos-pos ini akan aktif mulai tanggal 21 Maret 2024, dan ditempatkan di titik-titik krusial.