2. Dana Bersumber dari Internal dan Eksternal
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar membeberkan struktur pendanaan organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) mulai dari kepala kelompok, bendahara, hingga pelatihan para pendakwah dalam rangka mempertahankan eksistensi kelompok.
"Bahwa ada sumber internal ada sumber eksternal. Tapi mungkin dulu di zaman Al Qaeda, sumber pendanaannya dari luar, namun setelah dibekukan aset-asetnya oleh PBB, sehingga mereka harus mencari sumber dana sendiri," kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 25 November 2021.
3. Pendanaan Ibarat Darah dan Napas Kelompok Teroris
Tim Densus 88 Antiteror Polri masih terus mencari berbagai pihak yang terlibat dalam kelompok teroris JI, termasuk yang masuk dalam struktur pendanaan organisasi terlarang itu.
"Pertama yang perlu kami jelaskan bahwa pendanaan ini adalah napas dan darah kelompok teror. Life blood ya kalau kita bilang. Hidup matinya kelompok teror," kata Aswin.
+++++
Pondasi pendanaan digunakan oleh seluruh organisasi terorisme di dunia. Sebab, keberadaan kelompok tersebut hanya bisa dipertahankan dengan adanya keuangan yang memadai.
"Ini memang bukan cuma di kita. Di seluruh dunia kelompok-kelompok ini terus berusaha mendapatkan sumber dana dari mana pun. Sehingga aktivitas teror ini tidak akan eksis selama pendanaannya ini tidak ada," papar dia.
4. Total Tangkap 24 Terduga Teroris dari Organisasi Pendanaan JI
Aswin mengungkapkan, Tim Densus 88 Antiteror Polri total menangkap 24 terduga teroris yang masuk dalam struktur pendanaan kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Mereka berasal dari baitul maal dan yayasan yang sengaja dibentuk dan sempat legal dalam beroperasi.
"14 dari BM ABA (Baitul Maal Abdurrahman bin Auf), 10 dari SO (Syam Organizer)," tutur dia.
Menurut Aswin, pihaknya juga sudah mendapatkan sejumlah nama berikut peran dari target operasi selanjutnya. Menurut Aswin pengusutan akan terus berlanjut sampai keseluruhannya terungkap.