Ahli Forensik Bocorkan Pelaku Pembunuhan Tuti dan Amel di Subang, Cara Merokoknya jadi Bukti Kuat? Ini Keterangan dr Sumy Hastry
Jumat 26-11-2021,06:12 WIB
Reporter : Arrahman
Editor : Arrahman
POSTING NEWS - Kasus pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amel hingga kini masih jadi misteri.
Pasalnya menginjak hari ke-100, pelaku pembunuhan Subang hingga kini belum juga terungkap pasti.
Kendati demikian, kasus pembunuhan Subang masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian hingga menemukan titik terang.
Kabarnya, data forensik terkait pembunuhan sadis pembunuhan Subang juga kini sudah dipastikan lengkap.
Bersamaan dengan itu, fakta terbaru mengenai penyelidikin pembunuhan sadis tersebut juga mulai terungkap.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ahli Forensik Mabes Polri Kombes Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti.
BACA JUGA:Sebelum Rumah Rp 3 Miliarnya Ambruk, Sang Pemilik Sempat Alami Kejanggalan: Ada Suara Aneh dari Pondasi!
Menurutnya, identifikasi pembunuhan Subang memang lama terungkap karena sangat berbeda dengan kasus lainnya.
+++++
"Proses identifikasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang memang membutuhkan waktu lama, sebab kasus ini berbeda dengan kasus lainnya," katanya, dikutip dari kanal YouTube Denny Darko, (26/11/2021).
Hastry kemudian mengkaitkan proses identifikasi dengan sebatang rokok yang ada di TKP, karena dari barang bukti tersebut bisa menguatkan hasil DNA, maka dari itu perlu waktu untuk meneliti sampelnya.
Perlu diketahui, memang butuh waktu lama untuk mencocokkan DNA dengan kematian korban, karena hasilnya baru keluar satu bulan.
Namun Hastry sangat menyayangkan, TKP pembunuhan Subang banyak dimasuki oleh sejumlah orang tanpa diketahui petugas.
BACA JUGA:Kisah Pilu! Video Kakak-Adik Gantian Pakai Sepatu Buat ke Sekolah Viral di Mesos, Mirip Film Iran Children of Heaven?
"Yang kita ketahui TKP Subang agak sedikit kacau ya, sudah terkontaminasi karena banyaknya orang yang masuk ke TKP tanpa diketahui dari penyidik," katanya.
Selain itu, Hastry pun menjelaskan ternyata cara merokok seseorang juga bisa mengungkap tersangka pembunuhan Subang.
Menurut Hastry identifikasi melalui putung rokok bisa mengetahui bagaimana profil orangnya.
+++++
"Saya kasih bocoran profile orang merokok berbeda, bisa satu putung rokok habis, bisa sampai tiga perempat saja, bisa juga dilihat dari cara memegangnya seperti apa," katanya.
Sebelumnya, polisi sudah melakukan auptopsi ulang terhadap jenazah Tuti dan Amel beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Keren! Mensos Risma Minta Pemda Perbarui Data Penerima Bantuan Setiap Bulan dan Gunakan Teknologi Geo-Tagging
Denny Darko juga lantas sampai angkat bicara melalui kanal YouTube Denny Darko, pada (13/11/2021) lalu.
Denny Darko meminta pelaku jangan sombong, pasalnya menurut terawangan kartu tarotnya, polisi akan segera menangkap mereka.
Menurut Denny Darko, saat ini pelaku merasa jumawa karena merasa pihak kepolisian kebingungan.
"Kalian akan tertangkap nanti, jadi jangan jumawa dulu," tulisnya.
BACA JUGA:Geger! Begini Kronologi 1 Anggota TNI dan 2 Polantas Baku Hantam Bikin Warga Histeris, Diduga Gegara Soal Tilang?
Di sisi lain, Denny mengungkapkan jika pelaku merupakan sosok yang gemar bersandiwara, dan sangat percaya diri.
+++++
"Saya lihat yang memiliki percaya diri ini hanyalah satu orang, namun partner satunya sepertinya ketakutan," ujarnya.
Di sisi lain, menurut pemgamatan Anjas di Thailand dalam video di kanal YouTube-nya menyebut jika Tuti kemungkinan meninggal pada pukul 2 dini hari dan Amel baru benar-benar tewas menjelang jam 5 pagi.
“Jeda waktunya memang cukup panjang, apalagi kondisi korban Tuti memang linear. Yakni dia dieksekusi saat sedang tidur,” kata Anjas pada Kamis (25/11/2021).
Menurut penuturan Anjas, para pelaku memang sengaja memperlakukan Amel berbeda dengan ibunya.
BACA JUGA:Geger! Begini Kronologi 1 Anggota TNI dan 2 Polantas Baku Hantam Bikin Warga Histeris, Diduga Gegara Soal Tilang?
Tujuan dari pelaku memang ingin menyiksa Amel terlebih dahulu sebelum memukulnya hingga tewas dengan menggunakan benda tumpul.
“Kemungkinan dia melawan, cuma sekuat-kuatnya wanita melakukan perlawanan tak mungkin juga sampai berjam-jam. Apalagi situasi sudah lelap, sudah dinihari,” ucap Anjas.
Kategori :