Denny Siregar disindir Roy Murtado dengan menyebut bahwa dia gagal dalam berpikir dan kritisi istilah kadrun yang digaungkan Denny||Denny Siregar
"Blak-blakan, Roy Murtado sebut Denny Siregar gagal dalam berpikir, istrilah kadrun pun dikritisi akademisi dan pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Bogor, Jawa Barat."
POSTING NEWS - Denny Siregar dengan argumennya di media sosial dinilai kerap membuat kegaduhan. Atas hal ini, Akademisi Roy Murtado menyinggung pegiat media sosial itu.
Dirinya mempertanyakan alasan Denny Siregar yang selalu menyerang pihak-pihak tertentu yang mengritik Presiden RI Joko Widodo.
Istilah 'Kadrun' yang digaungkan Denny Siregar seolah menjadi senjata untuk dirinya menyerang pihak yang mengkritik Jokowi. Namun sebaliknya, menurut Roy istilah tersebut menunjukkan kegagalan Denny dalam berpikr.
“Kegagalan berpikir orang semacam Denny Siregar itu mengandaikan bahwa semua kritik terhadap kebijakan pemerintah sebagai sikap anti pada Pancasila, dan anti republik Indonesia,” cuitnya dalam akun twitter pribadinya, Kamis (17/11/2021).
BACA JUGA:Terungkap Alasan KPK Selidiki Formula E, Dokumen 600 Halaman pun Diperiksa, Ada Dugaan Korupsi?
“Karena itu, Ia selalu memberi label “kadrun” pada siapapun yang kritis pada kebijakan negara,” tambahnya.
Roy yang juga pengasuh dari Pondok Pesantren Al-Anwar, Bogor itu menilai bahwa kritik terhadap kebijakan pemerintah dan komitmen pada konsensus politik adalah dua hal yang berbeda.
Lebih lanjut Roy Murtado pun mengimbau untuk aktivis tidak perlu menjalin kedekatan denga Denny. “Sudah waktunya para aktivis toleransi, dan kebhinekaan menarik garis batas yang tegas dengan para buzzer pemerintah seperti Denny Siregar,” imbuh Roy.
"Karena distorsi atas nilai-nilai keragaman yang mereka lakukan telah merusak agenda jangka panjang hubungan antar agama di Indonesia,” tambahnya.
“Bahkan juga berfungsi sebagai mekanisme pengawasan bagi siapapun yang berani mengkritik kebijakan pemerintah,” lanjutnya.
Roy juga mengklaim bahwa Denny sebagai buzzer yang kerap memancing keributan hingga kekerasan oleh negara terhadap warga negaranya sendiri. “Sialnya para buzzer seperti Denny Siregar justru pakai narasi toleransi dan kebinekaan untuk menyerang semua kritik,” tutupnya.