Laksana Budiwiyono, Country Manager Trend Micro Indonesia, menekankan pentingnya mengidentifikasi ancaman sejak dini agar perusahaan dan pengguna individu dapat mengurangi dampak serius dari serangan siber.
Di samping itu, laporan ini mengungkap bahwa Indonesia membutuhkan rata-rata waktu sekitar 45,1 hari untuk mengatasi setiap kerentanan keamanan—lebih lambat dari waktu global rata-rata yang hanya mencapai 29,3 hari.
Penundaan ini memperbesar risiko bagi perusahaan dan individu, mengingat bahwa setiap celah keamanan yang terbuka terlalu lama berpotensi menjadi titik masuk bagi serangan siber.
BACA JUGA:Cara Klaim Saldo DANA Kaget Kamis 31 Oktober 2024, Dapatkan Uang Gratis Rp 250.000!
Trend Micro merekomendasikan agar setiap organisasi dan pengguna individu di Indonesia lebih proaktif dalam memperbarui sistem operasi dan aplikasi mereka serta menggunakan autentikasi multi-faktor.
Pembaruan rutin ini diharapkan dapat mengurangi potensi risiko dan memperkuat lapisan perlindungan terhadap ancaman yang terus berkembang.
Selain itu, perusahaan juga didorong untuk mengalokasikan lebih banyak investasi pada teknologi keamanan yang proaktif, terutama dengan lonjakan serangan ransomware di Indonesia.
Langkah-langkah seperti pembaruan rutin dan peningkatan teknologi keamanan diharapkan dapat mendukung perusahaan di Indonesia dalam meningkatkan kesiapan dan ketangguhan mereka dalam menghadapi ancaman siber yang kian berkembang.