Selain itu, rajin memeriksa tekanan udara dengan alat pengukur tekanan ban adalah kebiasaan yang baik.
Alat ini dapat memberikan informasi akurat tentang kondisi tekanan udara pada ban.
Jika Anda menemukan bahwa tekanan udara berkurang secara konsisten meskipun sudah dipompa sesuai standar, ini bisa menjadi tanda bocor halus.
Sebaiknya, lakukan pengecekan tekanan udara setidaknya sekali seminggu atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
BACA JUGA:Tips Ini Bisa Bantu Segarkan Pikiran Usai Bekerja Keras Seharian Penuh
Menggunakan cairan deteksi bocor atau sabun cuci piring yang dicampur dengan air juga dapat membantu mendeteksi bocor halus.
Caranya adalah dengan mengoleskan campuran sabun dan air ke permukaan ban, kemudian perhatikan apakah ada gelembung yang muncul.
Gelembung menunjukkan adanya udara yang keluar dari ban, yang berarti ada kebocoran.
Jika Anda tidak menemukan tanda-tanda visual atau tidak yakin dengan hasil pemeriksaan sendiri, mengunjungi bengkel untuk pemeriksaan profesional adalah langkah yang bijak.
BACA JUGA:Jangan Sembarangan Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir, Begini Cara yang Benar
Bengkel memiliki peralatan yang lebih canggih untuk mendeteksi dan memperbaiki bocor halus pada ban motor.
Mereka juga bisa memberikan saran apakah ban perlu ditambal atau diganti, tergantung pada tingkat kerusakan.
Terakhir, menjaga kondisi ban dengan baik adalah pencegahan terbaik.
Pastikan untuk selalu menjaga tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan, hindari jalan yang berisiko tinggi menyebabkan kerusakan pada ban, dan segera mengganti ban yang sudah aus.
BACA JUGA:Shockbreaker Motor Bocor Sebabkan Berkendara Tidak Nyaman, Begini Cara Mengeceknya
Perawatan rutin ini akan membantu meminimalkan risiko bocor halus dan memastikan keselamatan serta kenyamanan berkendara.