JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Dalam era modern ini, kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebugaran semakin meningkat.
Banyak orang yang berusaha mencari metode yang efektif untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang harapan hidup.
Salah satu metode yang semakin populer adalah diet intermittent fasting (IF).
Catat! Ini 3 Tips Diet Terbaik untuk Tetap Menjaga Kesehatan Jantung---Freepik
IF bukan hanya sekadar diet, tetapi juga merupakan pola makan yang dapat membantu mengatur pola hidup sehat.
Disini kita akan membahas apa itu intermittent fasting, berbagai jenisnya, manfaatnya bagi kesehatan, serta beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan.
Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang melibatkan siklus antara periode makan dan periode puasa.
Berbeda dengan diet tradisional yang berfokus pada apa yang dimakan, IF lebih menekankan pada kapan makanan dikonsumsi.
BACA JUGA:Tanpa Perlu Pusing, Ini Cara Usir Hama dan Serangga dari Rumah
Ada berbagai metode IF yang populer, di antaranya adalah metode 16/8, di mana seseorang berpuasa selama 16 jam dan memiliki waktu makan selama 8 jam setiap hari.
Metode lain termasuk puasa 24 jam yang dilakukan sekali atau dua kali seminggu (dikenal sebagai eat-stop-eat), serta metode 5:2, di mana seseorang makan normal selama lima hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori sekitar 500-600 kalori pada dua hari lainnya.
Salah satu alasan utama banyak orang tertarik pada IF adalah berbagai manfaat kesehatannya yang telah didukung oleh penelitian.
IF dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan meningkatkan metabolisme.
BACA JUGA:3 Tips Memilih Wallpaper yang Tepat untuk Dapur Rumah
Selama periode puasa, tubuh beralih dari menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama menjadi membakar lemak yang tersimpan, yang dapat membantu dalam penurunan berat badan.