Selain itu, banyak warga yang beralih ke telur pecah dan minimnya jumlah pembeli juga turut mempengaruhi omzet penjualan.
"Kemungkinan penyebabnya adalah biaya pakan yang meningkat ditambah dengan mendekati perayaan Iduladha yang membuat harga telur dan sembako naik. Meskipun pasokan masih mencukupi, omzet penjualan tetap mengalami penurunan dibandingkan dengan hari biasa," jelas Fino.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi pemerintah setempat untuk memonitor dan menjaga stabilitas harga telur agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
Juga diperlukan sosialisasi kepada para pedagang dan konsumen mengenai pentingnya menjaga keseimbangan antara kualitas dan harga.
Kategori :