BACA JUGA:Vape Lebih Aman Daripada Rokok Tembakau Konvensional? Cek Fakta di Sini!
Tim peneliti juga menemukan bahwa varian rasa vape dapat memengaruhi kadar uranium dalam urine para remaja pengguna vape.
Remaja yang sering menggunakan vape dengan varian rasa manis memiliki kadar uranium yang lebih tinggi dalam urine dibandingkan dengan remaja yang menggunakan varian menthol atau mint.
"Dengan segala keterbatasannya, studi ini menemukan adanya peningkatan kadar logam dalam urine pada orang yang sering ngevape," jelas tim peneliti seperti dilansir oleh Daily Mail.
Tim peneliti juga menyatakan bahwa penggunaan vape pada masa remaja dapat meningkatkan potensi paparan logam, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak buruk bagi otak dan organ lainnya.
BACA JUGA:Vape Berbahaya Buat Jantung? Begini Penjelasannya
"Rokok elektrik tidaklah bebas dari risiko, oleh karena itu sepatutnya tidak digunakan oleh orang-orang yang tidak pernah merokok, terutama remaja," ungkap Co-Director UCL Tobacco and Alcohol Research Group, Profesor Lion Shahab.
Penting bagi kita untuk lebih menyadari risiko yang terkait dengan penggunaan vape, terutama di kalangan remaja.
Regulasi yang lebih ketat serta peningkatan kesadaran akan bahaya kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh vape adalah langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi generasi muda dari ancaman tersebut.
Menyediakan informasi yang jelas dan edukasi tentang bahaya kesehatan yang terkait dengan vape juga perlu dilakukan agar remaja dapat membuat keputusan yang bijak dalam hal gaya hidup mereka.