JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Terkait dengan prediksi musim kemarau tahun 2024 di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengungkapkan informasi terbaru yang menunjukkan adanya pergeseran waktu mundurnya musim kemarau di sebagian besar wilayah.
Proyeksi yang sebelumnya mengindikasikan awal musim kemarau pada periode tertentu kini menunjukkan bahwa daerah tersebut akan lebih lama berada dalam periode pancaroba, di mana peralihan antara musim hujan dan kemarau terjadi.
Dampak dari perubahan ini meluas ke berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, dan ketersediaan air, dengan potensi mengubah pola produksi dan konsumsi masyarakat serta memengaruhi ekosistem alam.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Drakor Terbaik yang Diperankan Song Kang, Ada Drama Terbarunya Berjudul My Demon
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat umum untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi dinamika cuaca yang mungkin lebih tidak terduga selama periode pancaroba yang diperpanjang ini.
Upaya-upaya mitigasi risiko, penyesuaian kegiatan ekonomi, dan penguatan infrastruktur menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang dihadirkan oleh perubahan pola musim ini, sehingga dapat menjaga stabilitas sosial dan ekonomi serta melindungi keberlanjutan lingkungan hidup.
Ilustrasi panasnya kota-lifeforstock-Freepik
Berdasarkan pernyataan terbaru dari BMKG, terdapat catatan bahwa meskipun sebagian wilayah masih menunjukkan pola cuaca yang relatif basah dengan seringnya terjadi hujan, lebih dari 60% dari zona musim di Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau mulai dari bulan Mei hingga Agustus 2024.
Meskipun ada kecenderungan cuaca basah yang masih terasa di beberapa daerah, namun prediksi tersebut menandakan bahwa mayoritas wilayah akan memasuki periode kemarau yang lebih kering dan panjang.
BACA JUGA:5 Tips yang Dijamin Bikin Makeup Kamu Anti Crack dan Nyaman Seharian
"Berdasarkan informasi perkembangan musim BMKG, diketahui bahwa sekitar 63 persen wilayah zona musim diprediksi mengalami awal musim kemarau pada Mei hingga Agustus 2024, dan untuk saat ini di periode pertengahan April beberapa wilayah masih cukup basah dan terjadi hujan," keterangan BMKG, dikutip para hari Sabtu, 27 April 2024.
Dengan begitu strategi adaptasi dan mitigasi risiko perlu ditingkatkan guna mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada sektor-sektor seperti pertanian, ketersediaan air, dan lingkungan hidup, sehingga stabilitas ekonomi dan keberlangsungan sosial dapat tetap terjaga di tengah dinamika cuaca yang semakin tidak terduga.
BMKG mengungkapkan prediksi yang sangat diantisipasi tentang awal dan puncak musim kemarau untuk 699 zona musim (zom) di seluruh Indonesia.
Data terkini yang dipublikasikan mengungkap bahwa pada bulan April 2024, sebanyak 95 zom telah memasuki fase awal musim kemarau.
BACA JUGA:Syifa Hadju Diduga Putus dengan Rizky Nazar, Malah Sibuk Pilates dan Shooting Sinetron