Tidak hanya itu, minum teh juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, yang dapat mengakibatkan seseorang sering bolak-balik ke kamar mandi.
Hal ini bukan hanya mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan tidur, tetapi juga berpotensi untuk menyebabkan dehidrasi karena kehilangan cairan yang signifikan melalui proses pengeluaran urin yang berlebihan.
Dehidrasi yang mungkin terjadi akibat kehilangan cairan berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan, menyebabkan gejala seperti haus yang berlebihan, serta menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya peningkatan frekuensi buang air kecil yang berlebihan dan potensi dehidrasi yang terkait, dianjurkan untuk mengurangi minum teh sebelum tidur.
BACA JUGA:4 Amalan Sebelum Tidur Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Lakukan Agar Terlelap dengan Nyaman
Dengan mengelola asupan teh dengan bijaksana, dapat memastikan bahwa keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga dengan baik, sehingga tidur dan kesehatan secara keseluruhan tetap optimal.
Selain itu, bagi orang yang mengalami kesulitan tidur akibat konsumsi teh di malam hari, seringkali muncul keinginan untuk mengonsumsi makanan atau camilan manis sebagai pengganti.
Hal ini sering kali menjadi masalah tersendiri, karena makanan atau camilan manis cenderung mengandung kalori tinggi dan gula tambahan yang dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Selain itu, konsumsi makanan atau camilan manis di malam hari juga dapat mengganggu pola makan yang sehat dan menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau secara teratur.
BACA JUGA:Kartika Putri Bongkar Isi DM ke Istri Richard Lee, Tapi No Respons?
Kebiasaan ini dapat menyebabkan akumulasi lemak berlebih dalam tubuh dan berkontribusi pada masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.