Selain itu, ada beberapa pemicu yang sering dikaitkan dengan timbulnya serangan migrain.
Salah satu di antaranya adalah stres, yang dapat memicu ketegangan otot dan meningkatkan risiko serangan migrain.
Perubahan cuaca juga merupakan pemicu yang umum, di mana perubahan suhu, kelembaban, atau tekanan udara dapat memengaruhi sistem saraf dan memicu sakit kepala.
Selain itu, masalah tidur seperti kurang tidur atau tidur berlebihan juga dapat menjadi pemicu migrain.
BACA JUGA:Kocak Seorang Pria Ditilang Malah Sujud Berdoa Supaya Polisi di Azab
Perubahan hormon, terutama pada wanita seperti saat menstruasi, kehamilan, atau menopause, juga dapat memicu migrain.
Cara mengatasi migrain dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan faktor pemicu yang memicu serangan.
Istirahat dan relaksasi dapat menjadi langkah awal yang efektif, di mana beristirahat dalam ruangan yang gelap dan tenang serta menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan otot yang memperburuk migrain.
Penting juga untuk minum banyak air dan menjaga tubuh tetap terhidrasi, karena dehidrasi dapat menjadi pemicu migrain bagi beberapa orang.
BACA JUGA:Ini Manfaat Berenang Untuk Anak, Bisa Bikin Tidur Jadi Lebih Berkualitas?
Selain itu, mengidentifikasi dan menghindari faktor pemicu seperti makanan tertentu, perubahan cuaca, atau stres juga dapat membantu mengurangi risiko serangan migrain.
2. Sinus
Infeksi atau peradangan sinus merupakan salah satu penyebab umum rasa sakit kepala yang terjadi di bagian atas atau samping kepala.
Ketika sinus mengalami peradangan atau infeksi, tekanan yang terbentuk di area ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit kepala yang terkadang parah.
BACA JUGA:Cermati! Ini Dampak Negatif Asap Rokok yang Menempel di Baju
Gejala-gejala tersebut, seperti rasa sakit atau tekanan di daerah sinus, biasanya akan mereda ketika peradangan atau infeksi diobati dengan tepat.