JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Vitamin D adalah nutrisi yang sangat penting bagi tubuh kita maka dari itu kita harus memperhatikannya.
Vitamin ini tidak bisa kita hasilkan sendiri oleh tubuh maka dari itu diperlukan sebuah bantuan eksternal untuk bisa mendapatkan vitamin tersebut.
Kekurangan vitamin D dapat menimbulkan pelunakan tulang, penyakit jantung, kanker, juga kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seseorang yang rentan memicu sebuah depresi.
BACA JUGA:Bursa Efek Indonesia Lakukan Pemantauan Ketat Usai Saham Turun Hingga 41 Persen
Secara statistik, orang-orang yang kekurangan vitamin D ini dapat lebih berisiko untuk mengalami masalah kesehatan seperti depresi.
Banyak penelitian yang membahas soal kaitan antara kekurangan vitamin D dan depresi.
Seorang ahli dari University Kebangsaan Malaysia Medical Centre yang diterbitkan pada Jurnal Current Drug Targets pada tahun 2018 yang membuktikan jika kekurangan vitamin D dapat membuat seseorang mengalami depresi.
Lalu, dalam penelitian tersebut kemudian diberikan suplemen vitamin D dan hasilnya dapat mengurangi tingkat depresi yang dialami.
BACA JUGA:Begini Penjelasan Sri Mulyani Terkait Jepang dan Inggris Mengalami Resesi
Ada pula penelitian yang dipublikasikan di The British Journal of Psychiatry pada tahun 2013, menemukan bahwa partisipan yang mengalami sebuah depresi mendapati adanya kekurangan vitamin D.
Para peneliti percaya bahwa adanya vitamin D itu sangat amat penting untuk keberlangsungan fungsi otak, rendahnya kadar zat gizi yang berdampak untuk meningkatkan risiko depresi dan gangguan-gangguan kesehatan mental lainnya.
Kekurangan vitamin D dipercaya juga membuat seseorang mengalami insomnia yang memperparah gejala depresi karena disebabkan oleh vitamin D yang memiliki pengaruh terhadap produksi hormon dan pengembangan fungsi otak sebagai pusat pengendalian suasana hati.
BACA JUGA:Cara Mudah Membuat Masker Buah Alpukat, Flek Hitam Hilang Wajah Auto Glowing
Inilah beberapa tanda-tanda kekurangan vitamin D yang mesti kita waspadai, seperti:
- Tulang terasa nyeri