Ini Alasan Komeng Nyaleg Tapi Tidak Kampanye

Sabtu 17-02-2024,07:00 WIB
Reporter : Diah Fauziah
Editor : Priya Satrio

Ia menyadari bahwa hidupnya tetap penuh kesibukan sebagai seorang aktor dan komedian yang sibuk dengan jadwal syuting.

Meskipun begitu, Komeng tidak bisa melupakan reaksi banyak masyarakat yang terkejut mengetahui niatnya untuk nyaleg. 

Ia dengan gaya khasnya yang jenaka, memandang reaksi orang-orang yang kaget itu seperti bertemu dengan makhluk halus.

Mungkin bagi banyak orang, mempertemukan nama besar dunia komedi dengan dunia politik tersebut memang merupakan kombinasi yang kurang biasa. 

BACA JUGA:Mau Punya Momongan? Lihat Dulu Ciri-ciri Masa Subur Wanita Biar Langsung Gaspol

Namun, Komeng ingin mengubah persepsi tersebut dengan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara melalui kehadirannya di kancah politik.

Di tengah sorotan publik yang cukup besar terhadap pencalonan Komeng ini, seharusnya kita tidak lupa untuk melihat dari sisi positifnya. 

Keputusannya untuk berkontribusi dalam dunia politik menunjukkan bahwa ada sekelompok seniman yang peduli dengan nasib bangsanya. 

Dalam banyak kasus, kehadiran mereka dapat membawa perubahan positif dan memberikan suara kepada kelompok-kelompok yang seringkali terpinggirkan.

BACA JUGA:7 Mix Buah yang Pas Buat Infused Water, Dijamin Bantu Badan Singset

Melalui visi misinya yang ingin memperjuangkan aspirasi para seniman, Komeng mengingatkan kita akan pentingnya memberikan ruang bagi mereka untuk berkarya. 

Seniman dapat menjadi penyejuk di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari dengan kreasi yang mereka hasilkan. 

Jika diberikan wadah yang tepat, seniman-seniman ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan kemajuan bangsa.

Selain itu, Komen juga ingin menunjukkan bahwa dunia politik tidak harus menjadi monopoli para politisi berpengalaman. 

BACA JUGA:Ustadz Abdul Somat Ingatkan Para Pasutri Jangan Pegang Benda Ini Setelah Berhubungan Badan: Kecuali...

Seperti dalam setiap sektor lainnya, perlu adanya ragam pemikiran dan perspektif yang berbeda untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak kepada rakyat. 

Kategori :