Agus Gumiwang juga memaparkan bahwa hilirisasi tidak hanya berdampak pada peningkatan nilai tambah, tetapi juga mendorong penciptaan ribuan industri turunan di dalam negeri.
Dengan adanya industri turunan ini, sektor manufaktur akan semakin berkembang dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Sebagai contoh, peningkatan hilirisasi di sektor industri baja turut mendorong pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia.
Selain itu, sektor industri kertas juga mengalami kemajuan signifikan sebagai hasil dari upaya hilirisasi yang telah dilakukan.
BACA JUGA:7 Tips Memilih Skincare dengan Benar, Salah Pilih Malah Bikin Jerawatan!
Selain itu, Menperin juga menyoroti peran sektor industri dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Sebagai salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara, sektor ini memiliki peranan strategis dalam perekonomian nasional.
Untuk itu, Menperin menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan semua pemangku kepentingan terkait dalam mendorong pertumbuhan sektor industri.
Dalam hal ini, pemerintah akan terus mendukung dengan memberikan kebijakan yang mendukung dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
BACA JUGA:8 Makanan Terbaik yang Cocok untuk Penderita Vertigo
Dalam rangka mendukung pertumbuhan sektor industri, pemerintah juga terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri akan menjadi fokus dalam upaya mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas.
Selain itu, pemerintah juga menghadirkan berbagai insentif di bidang pajak dan perizinan untuk mendorong investasi di sektor industri.
Hal ini bertujuan untuk menarik minat investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk melakukan investasi di Indonesia.
BACA JUGA:7 Pantai di Bali yang Memiliki Pemandangan Indah, Bikin Gak Mau Pulang
Dalam kesempatan ini, Menperin juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian rapor manufaktur yang melejit ini.