Innalilahi! Rumah Sakit Tak Mampu Tampung Mayat-mayat, Jenazah Warga Gaza Terpaksa Disimpan di Truk Es Krim

Jumat 20-10-2023,14:34 WIB
Reporter : Aan Umilah
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kabar mengenaskan RS di Gaza sudah tidak sanggup menampung para mayat yang meninggal karena serangan Israel.

Dengan ketidak sanggupannya RS tersebut, maka para mayat warga Gaza disimpan didalam truk yang bermuatan besar.

Dikutip dari laporan Middle East Monitor, Senin 16 Oktober 2023, serangan udara yang dilakukan oleh tentara Israel ke wilayah Gaza sedikitnya sudah merenggut 2.000 lebih nyawa warga Palestina di jalur Gaza. Kondisi, ini pun semakin diperparah oleh tindakan Israel yang memotong pasokan air bersih dan listrik di jalur Gaza. 

BACA JUGA:Gus Wal Minta Masyarakat Fokus Bantu Saudara se-Tanah Air: Soal Palestina Serahkan ke Pemerintah!

Akibatnya, tindakan keji yang dilakukan Israel itu membuat sekitar 2 juta orang di jalur Gaza termasuk RS serta layanan gawat darurat menjadi terdampak. 

Dalam laporannya, Middle East Monitor, juga sempat menyoroti keberadaan sekitar dua truk es krim yang sempat digunakan untuk penyimpanan mayat atau jenazah warga Gaza.

Tindakan menyimpan jenazah pada truk es krim, itu dilakukan sementara sebelum nantinya para jenazah itu diserahkan kepada pihak keluarga. 

Terlihat jelas pada video yang terekam, bahwa jenazah yang dimasukkan ke dalam truk es krim itu merupakan korban-korban pembunuhan atas tindakan keji Israel. 

BACA JUGA:Musim Kemarau Panjang, Ini Daftar AC Terbaik Sepanjang Tahun 2023

"Ini adalah truk-truk es krim untuk jenazah. Jenazah yang dibunuh. Sebab tak ada ruang untuk menaruh jenazah-jenazah yang dibunuh, warga Gaza mulai menggunakan truk es krim," ungkap seorang pria yang sempat merekam keberadaan truk es krim tersebut. 

Situasi, ini pun membuat Komisaris Uni Eropa (UE), Thierry Breton, mengirim surat peringatan kepada sejumlah platform online. Tujuannya untuk mengatasi disinformasi tentang perang Hamas dan Israel. 

Pada pesan, itu Breton, berusaha mengingatkan kepada CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, tentang kewajiban perusahaan terkait moderasi konten sesuai UU Layanan Digital UE.

Selanjutnya, pihak-pihak terkait itu diminta agar waspada dengan konten yang menunjukan perang antara Hamas dan Israel pada Youtube. 

BACA JUGA:MANTAP! DANA KIP Cair Lagi Oktober 2023, Buruan Cek Namamu di Sini

"Komisaris Eropa melihat lonjakan konten ilegal dan disinformasi yang disebarluaskan melalui platform tertentu," terangnya

Ditambahkan Breton, Alphabet juga harus merespon tepat waktu setiap pemberitahuan tentang konten ilegal dari UE. Menurutnya, perusahaan harus memiliki langkah mitigasi untuk mengatasi konten disinformasi.

Kategori :