Dengan menjalankan prinsip-prinsip tersebut, diharapkan akan terwujud persatuan dan kesatuan dalam keberagaman Indonesia.
Selain itu, Gus Yahya juga mengajak para kader dan warga Nahdliyin untuk senantiasa berperan aktif dalam membangun masyarakat yang inklusif, menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta menjaga perdamaian dan toleransi antarumat beragama.
Beliau menekankan perlunya merangkul perbedaan dan mewujudkan semangat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
BACA JUGA:Tanggapi Kesiapan Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024, Ini Kata Ketua Umum PBNU Said Aqil...
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya, namun penting juga untuk tidak melampaui batas dan menghormati kerangka dasar yang telah ditetapkan. Gus Yahya menegaskan bahwa dalam mengutarakan pendapat, kita harus mengutamakan dialog yang santun dan musyawarah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan.
Dalam penghujung sambutannya, Gus Yahya mengajak seluruh kader dan warga Nahdliyin untuk senantiasa mengaut dan memperkuat koneksi antara Nahdlatul Ulama dengan masyarakat dan pemerintah daerah. Dengan kerjasama yang baik antara NU, masyarakat, dan pemerintah daerah, diharapkan akan tercipta keharmonisan dan kemajuan bagi bangsa dan negara.
Dari sini kita bisa melihat bahwa Gus Yahya sebagai Ketum PBNU memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga martabat dan dasar negara. Beliau mengingatkan para kader dan warga Nahdliyin untuk tetap setia pada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan, serta siap memerangi kelompok-kelompok yang menentang dasar negara. Gus Yahya juga mendorong pentingnya peran aktif dari setiap individu dalam membangun masyarakat yang inklusif, menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta menjaga perdamaian dan toleransi antarumat beragama.
Dalam tantangan dan perubahan zaman yang terus berkembang, Gus Yahya meyakinkan bahwa Nahdlatul Ulama akan terus berada di garda terdepan dalam menjunjung tinggi dasar negara dan melaksanakan misi keagamaannya.