Kenapa Perayaan Maulid Nabi Berbeda-beda? Jawaban UAH Bikin Tenang Hati: 'Berbahagialah...'

Jumat 29-09-2023,19:50 WIB
Reporter : Jeany Pohan
Editor : Priya Satrio

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan tentang adanya perbedaan pendapat soal peringatan Maulid Nabi Muhammad harus dirayakan atau tidak.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa perbedaan dalam cara merayakan Maulid Nabi berkaitan dengan interpretasi ajaran Islam.

UAH menilai bahwa umat Muslim harus menyikapinya dengan gembira menghadapi Maulid Nabi dan mengadopsi tuntunan-tuntunan Nabi dalam kehidupan kita sesuai dengan syariat.

BACA JUGA:Jangan Lupa! Sholawat Hari Jumat Sore, Ustadz Adi Hidayat: Waktu yang Paling Mustajab

Merayakan kelahiran Nabi merupakan hal yang pasti, karena menolaknya dianggap sebagai kufur.

Maulid berarti waktu Nabi dilahirkan, sedangkan Maulud berarti bayinya.

Oleh karena itu, secara bahasa, kita tidak mungkin menolak Maulid dan Maulud.

Ustaz Adi Hidayat juga mengutip perkataan tersebut dari YouTube Ceramah Pendek yang diunggah pada Kamis, 28 September 2023.

BACA JUGA:Insha Allah Utang Lunas dan Rezeki Mengalir Deras, Ustadz Adi Hidayat: Bacakan Doa Ini Setelah Shalat Jumat

Ustaz Adi Hidayat juga mengungkapkan bahwa dalam budaya Islam terdapat perbedaan.

Namun jika budaya tersebut membawa kita mendekatkan diri kepada Al-Quran dan sunnah, maka kita dapat menganggapnya sebagai bagian yang tepat untuk diikuti.

Menurutnya, segala sesuatu yang membawa kepada kebaikan adalah suatu kewajiban, dan oleh karena itu, menjadi alat yang benar untuk kita gunakan.

Dalam menceritakan hal ini, Ustaz Adi Hidayat mengutarakan pendapatnya dengan nada yang profesional dan mengedepankan kebenaran Islam.

BACA JUGA:Sering Solat, Namun Kecanduan Film 'Bokep', Ini Tanggapan Ustad Adi Hidayat!

UAH menyebutkan bahwa perbedaan dalam merayakan Maulid Nabi adalah suatu keniscayaan dalam budaya Islam.

Kategori :