Mereka yang datang ke Indonesia pada masa itu bukanlah para pemukim yang berencana menetap lama, tetapi lebih merupakan pedagang yang berusaha belajar bahasa setempat untuk menjalankan bisnis mereka.
Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, yang berlangsung secara singkat, Jepang juga tidak berfokus pada pengajaran bahasa atau budaya mereka.
Sebaliknya, mereka dikenal karena tindakan keras dan penindasan terhadap penduduk Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia, terjadi aksi kekerasan terhadap warga Eropa yang berhubungan dengan Belanda.
Sebagian besar orang Belanda terpaksa meninggalkan Indonesia, dan sebagian dari mereka bahkan menjadi korban kekerasan dalam periode persiapan kemerdekaan.
Selain itu, pada periode agresi Belanda setelah kemerdekaan, hubungan antara Belanda dan Indonesia menjadi semakin minim, dengan banyak konflik bersenjata dan pertikaian.
Semua faktor-faktor ini telah berkontribusi pada ketidakmampuan orang Indonesia untuk berbicara bahasa Belanda, Jepang, atau bahasa Inggris dengan lancar.
BACA JUGA:Anti Ribet, Begini Cara Aktifkan DANA Paylater dengan Mudah dan Aman!
Masyarakat Indonesia lebih memilih untuk mempertahankan bahasa dan budaya mereka sendiri daripada mengadopsi bahasa penjajah.
Sejarah yang rumit dan konflik yang terjadi selama periode penjajahan juga telah memengaruhi cara pandang terhadap bahasa dan budaya asing di Indonesia.