JAKARTA, POSTINGNEWS.ID – Persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia sudah berlangsung dengan cepat. Salah satu calon presiden yang mencuat adalah Anies, yang didukung oleh partai NasDem.
Anies bersama Cak Imin akan mencalonkan diri sebagai Capres dan Cawapres, menghadirkan persaingan di arena politik. Keputusan ini telah membuat Ketum Partai Demokrat, AHY, terkejut.
Tikungan keputusan Anies-AHY ini disampaikan menjelang deklarasi pasangan tersebut.
Partai Demokrat meresponsnya dengan kritik terhadap kerja sama NasDem-PKB yang mendukung Anies, diputuskan oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
BACA JUGA:Putri Sandiaga Uno Akan Menikah, Ternyata Ini Sosok Calon Suaminya!
Sebelumnya, Anies telah memilih AHY sebagai cawapres pada 14 Juni 2023, keputusan ini telah disetujui oleh para pimpinan partai dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, termasuk Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri, Ahmad Syaikhu, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Riefky, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, semua pimpinan partai telah menerima keputusan ini. Dalam menjalani prosesnya, Anies dan Tim 8 merasa sudah waktunya untuk mendeklarasikan pasangannya.
Mereka menganggap bahwa desakan dari masyarakat dan mandat yang telah ada menjadi faktor penentu. Anies bahkan telah menyampaikan keputusan tersebut dalam surat tangan yang ditandatangani dan diserahkan kepada Ketum AHY pada 25 Agustus 2023.
Tim 8 juga menyatakan bahwa waktu deklarasi ini sudah dikomunikasikan kepada beberapa pimpinan partai, termasuk Surya Paloh, SBY, dan Salim Segaf Al Jufri, dengan rencana deklarasi pada awal September 2023.