JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan, bertekad mengatasi korupsi dengan tegas.
Dalam sebuah kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Selasa (29/8) hari ini, Anies menilai negara perlu memberlakukan hukuman yang efektif untuk para pelaku korupsi.
Hukuman tersebut dimaksudkan untuk menciptakan efek jera yang signifikan.
Menurut Anies, pemerintahan yang berkualitas adalah pemerintahan yang mampu memberantas korupsi dari puncak hingga tingkat terendah dalam struktur pemerintahan.
Ia mengidentifikasi tiga alasan utama yang mendorong seseorang terlibat dalam tindakan korupsi.
Pertama, kata dia, adalah kebutuhan yang melampaui penghasilan.
Solusi Anies atas masalah tersebut adalah dengan memberikan gaji yang sesuai dengan kebutuhan pegawai, sehingga dorongan untuk terlibat dalam korupsi dapat tereduksi.
Kedua, adalah keserakahan.
Anies menilai hukuman yang ketat dan efektif diperlukan untuk mengatasi masalah keserakahan tersebut.
Jika hukuman yang diterapkan tidak memberi efek jera, maka akan ada celah bagi orang-orang serakah untuk tetap melakukan korupsi.
"Hukuman tidak menjerakan maka keserakahan akan mencari jalannya," kata Anies.
Anies juga mengusulkan hukuman yang lebih berat, seperti dengan memiskinkan koruptor.
BACA JUGA: Waduh, Layanan Internet Cepat 'Starlink' Milik Elon Musk Terancam Dapat Sanksi dari Kemkominfo
Ia menilai hukuman semacam ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku korupsi dan calon pelaku yang berniat merampas uang rakyat.
"Pemiskinan ini harus," tegasnya.
Selain itu, Anies juga menyoroti perlunya perbaikan sistem yang ada saat ini guna mencegah pelanggaran korupsi.
Dengan memperbaiki sistem, ia berharap korupsi dapat diminimalisir sesignifikan mungkin.
Kategori :