JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, dikonfirmasi tewas dalam kecelakaan pesawat saat penerbangan dari Moskow ke St Petersburg pada Rabu lalu.
Hal tersebut diungkap oleh Komite Penyelidikan Rusia.
Berdasarkan hasil uji genetik molekuler, komite berhasil memverifikasi identitas Prigozhin dan sembilan korban lainnya.
Hasilnya, semua korban sesuai dengan daftar penerbangan.
BACA JUGA: Lembaga Atom Selidiki Limbah Radioaktif yang Dibuang Jepang ke Samudra Pasifik, Aman Kah?
‘’Setelah diuji, hasilnya cocok dengan 10 identitas korban yang ada dalam daftar penerbangan,’’ ungkap juru bicara Komite Penyelidikan Svetlana Petrenko.
Namun, penyebab pasti kecelakaan tersebut belum diungkapkan oleh komite.
Insiden itu terjadi hanya dua bulan setelah kelompok Wagner melakukan pemberontakan singkat terhadap militer Rusia.
Dalam pemberontakan tersebut, Wagner berhasil menguasai sementara kota Rostov dan bergerak menuju Moskow sebelum akhirnya membatalkan aksi tersebut.
Prigozhin lalu memerintahkan pasukannya untuk berbalik arah sejauh 200 kilometer dari Moskow.
Vladimir Putin, Presiden Rusia, kemudian menggambarkan pemberontakan itu sebagai upaya "menusuk dari belakang".
Namun pada Kamis (24/8), setelah Prigozhin dikabarkan tewas, Putin juga mengaku berbelasungkawa atas kematian Prigozhin.
Sementara itu Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menegaskan bahwa rumor keterlibatan Putin dalam insiden tersebut adalah berita bohong.
Soal rencana kehadiran Putin di pemakaman Prigozhin, Peskov mengatakan bahwa hal ini terlalu dini untuk diputuskan karena jadwal padat presiden.
Selama invasi ke Ukraina, kelompok Wagner telah memainkan sejumlah peran penting, salah satunya adalah berhasil merebut Kota Bakhmut, Ukraina setelah bertempur selama beberapa bulan.
Kategori :