JEPANG, POSTINGNEWS.ID - Badan perikanan Jepang menyatakan bahwa tidak ada ikan yang terdeteksi mengandung isotop radioaktif tritium di sekitar lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima.
Pengumuman ini merespons protes dari para nelayan dan pihak lainnya setelah operator PLTN Tokyo Electric Power Company (Tepco) mulai membuang air radioaktif yang telah diolah ke Samudera Pasifik pada Kamis lalu.
Pemerintah Jepang berencana untuk secara rutin mengumumkan hasil uji coba terkait isu ini.
BACA JUGA: Diungkap Jokowi, RI Memang Belum Tertarik Gabung BRICS
Tepco mengungkapkan bahwa air laut di sekitar pabrik tersebut mengandung kurang dari 10 becquerel tritium per liter, di bawah ambang batas yang ditetapkan sebesar 700 becquerel.
Angka ini juga jauh lebih rendah dari batas yang ditetapkan oleh WHO, yakni 10 ribu becquerel untuk air minum.
Meskipun mendapat protes dari berbagai pihak, Jepang tetap melanjutkan rencana membuang air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.
China dan Korea Selatan telah mengkritik tindakan ini, dengan China menyebutnya egois dan tidak bertanggung jawab.
Kedua negara tersebut berencana mengambil langkah-langkah untuk melindungi biota laut, keamanan pangan, kesehatan masyarakat, serta meningkatkan pemantauan radiasi di perairan setelah pembuangan limbah ini.
Selain China, Korea Selatan juga menyuarakan protes.
Aktivis di Korea Selatan mengkritik rencana pembuangan ini, meskipun pemerintah Seoul menyatakan tidak menemukan masalah pada aspek ilmiah dan teknis dari pembuangan limbah tersebut.