JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada pagi hari tanggal 25 Agustus 2023, data dari IQAir menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta kembali ke status tidak sehat.
Dengan indeks kualitas udara AQI (Air Quality Index) sebesar 155, dan polutan utama yang dominan adalah PM2.5.
Konsentrasi PM2.5 saat ini berada pada level 12.8 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
BACA JUGA:Kritik Roy Suryo terhadap Lagu 'Rungkad' dalam Acara HUT RI ke-78!
Angka AQI yang diukur ini mengalami penurunan dibandingkan dengan hari sebelumnya, di mana AQI berada pada angka 162.
Saat ini, cuaca di Jakarta masih berkabut dengan suhu 24 derajat Celsius, kelembapan 94%, kecepatan angin 7.4 km/jam, dan tekanan udara 1,011 mbar.
Meskipun demikian, berdasarkan peringkat AQI langsung dari beberapa kota di Indonesia pada pukul 06.00 WIB, Jakarta tidak masuk dalam 10 peringkat kota dengan kualitas udara yang paling buruk.
Kota Tangerang saat itu menjadi kota dengan tingkat polusi tinggi, memiliki AQI sebesar 192.
BACA JUGA:Indra Bekti dan Aldila Jelita Resmi Rujuk Setelah Bercerai!
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah polusi udara di kota tersebut.
Beberapa kebijakan yang telah diterapkan antara lain adalah kebijakan kendaraan ganjil genap.
Uji coba bekerja dari rumah (WFH) dengan persentase kehadiran 50% di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, serta upaya untuk mengurangi populasi udara di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Untuk melindungi kesehatan dari paparan udara yang kotor dan berpotensi berbahaya.
BACA JUGA:BANGGA! Penyandang Tunanetra Alexander Farrel Rasendriyo Haryono Raih Gelar Cumlaude dari UGM
IQAir merekomendasikan masyarakat Jakarta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menggunakan masker, menggunakan penyaring udara di dalam ruangan, menutup jendela, dan membatasi aktivitas di luar ruangan.